sukabumiNews.net, SUKABUMI - Seorang pemuda, Galih Nurhikmah (23) dikabarkan meninggal setelah diduga dikeroyok sekelompok massa di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (7/9/2017) malam.
Warga Jalan Tipar, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, itu mengalami sejumlah luka pada anggota tubuhnya. Saat ini, Jumat (8/9/2017) siang, jenazah korban masih menjalani otopsi di RSUD R Syamsudin.
Namun hingga saat ini, kronologi dan motif pengeroyokan sejumlah massa terhadap korban masih simpang siur.
Selain korban yang meninggal dengan bersimbah darah, pada saat kejadian terdapat satu korban mengalami luka.
"Ya, anak saya meninggal tadi malam, diduga dijebak dan dikeroyok massa. Semalam saya di Bandung dan baru sampai Sukabumi tadi jam lima subuh," ungkap ayahanda Galih, Wawan (60) kepada Kompas.com seusai menerima Wakil Wali Kota Sukabumi Ahmad Fahmi di ruang pemulasaraan jenazah, Jumat siang.
Dia menuturkan, saat mendapatkan informasi anaknya meninggal dunia, ia masih bisa bertahan dan tidak menangis. Namun saat melihat tubuhnya penuh luka dan tusukan, Wawan pun tidak bisa menahan rasa sedihnya.
"Tadi saya melihat anak saya penuh luka pada tubuhnya, katanya sempat digilas motor, dan ada luka yang dalam pada bagian pinggangnya seperti ditusuk gunting. Saat itu saya tidak bisa menahan tangis," tutur dia.
Wawan mengaku dia dan istri serta keluarga sudah menerima dan pasrah kejadian ini karena itu merupakan takdir Yang Maha Kuasa. Ia pun menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.
"Kami ingin perkaranya tuntas, setuntas-tuntasnya, sesuai proses hukum, dan kami serahkan semuanya kepada polisi," kata Wawan.
"Insya Allah kami tidak ada balas dendam, biarlah anak saya yang menjadi korban yang terakhir, jangan sampai terulang kembali," sambung dia.
Saat ini, perkara dugaan pengeroyokan hingga mengakibatkan seseorang tewas dan seorang luka tersebut sedang ditangani Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sukabumi Kota.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Sat Reskim Polres Sukabumi Kota, para penyidik sedang meminta keterangan sejumlah saksi. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur dan Kepala Sat Reskrim AKP Yadi Kusyadi yang dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp belum memberikan jawaban atau balasan.
Sumber: Kompas.com
Warga Jalan Tipar, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, itu mengalami sejumlah luka pada anggota tubuhnya. Saat ini, Jumat (8/9/2017) siang, jenazah korban masih menjalani otopsi di RSUD R Syamsudin.
Namun hingga saat ini, kronologi dan motif pengeroyokan sejumlah massa terhadap korban masih simpang siur.
Selain korban yang meninggal dengan bersimbah darah, pada saat kejadian terdapat satu korban mengalami luka.
"Ya, anak saya meninggal tadi malam, diduga dijebak dan dikeroyok massa. Semalam saya di Bandung dan baru sampai Sukabumi tadi jam lima subuh," ungkap ayahanda Galih, Wawan (60) kepada Kompas.com seusai menerima Wakil Wali Kota Sukabumi Ahmad Fahmi di ruang pemulasaraan jenazah, Jumat siang.
Dia menuturkan, saat mendapatkan informasi anaknya meninggal dunia, ia masih bisa bertahan dan tidak menangis. Namun saat melihat tubuhnya penuh luka dan tusukan, Wawan pun tidak bisa menahan rasa sedihnya.
"Tadi saya melihat anak saya penuh luka pada tubuhnya, katanya sempat digilas motor, dan ada luka yang dalam pada bagian pinggangnya seperti ditusuk gunting. Saat itu saya tidak bisa menahan tangis," tutur dia.
Wawan mengaku dia dan istri serta keluarga sudah menerima dan pasrah kejadian ini karena itu merupakan takdir Yang Maha Kuasa. Ia pun menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.
"Kami ingin perkaranya tuntas, setuntas-tuntasnya, sesuai proses hukum, dan kami serahkan semuanya kepada polisi," kata Wawan.
"Insya Allah kami tidak ada balas dendam, biarlah anak saya yang menjadi korban yang terakhir, jangan sampai terulang kembali," sambung dia.
Saat ini, perkara dugaan pengeroyokan hingga mengakibatkan seseorang tewas dan seorang luka tersebut sedang ditangani Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sukabumi Kota.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Sat Reskim Polres Sukabumi Kota, para penyidik sedang meminta keterangan sejumlah saksi. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur dan Kepala Sat Reskrim AKP Yadi Kusyadi yang dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp belum memberikan jawaban atau balasan.
Sumber: Kompas.com