sukabumiNews.net, BEIRUT, LIBANON - Putra mantan pemimpin dan pendiri Al-Qaidah Syaikh Usamah Bin Ladin, Hamzah, telah mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk bergabung dalam jihad di Suriah melawan "tentara salib" dan orang-orang Syi'ah.
"Masalah Suriah adalah masalah seluruh komunitas Muslim di seluruh dunia," katanya dalam sebuah rekaman audio tidak bertanggal yang dirilis di jaringan jihad hari Kamis (14/9/2017).
"Agar rakyat Suriah dapat melawan tentara Salib, Syi'ah dan agresi internasional, umat Islam - semua Muslim - harus berdiri bersama mereka, mendukung mereka dan memberi mereka kemenangan," katanya.
"Kesiapan sangat penting, seperti gerakan cepat, serius dan terorganisasi, untuk mendukung orang-orang Suriah yang diberkati sebelum terlambat."
Hamzah, yang berusia pertengahan 20-an, telah menjadi aktif sebagai propaganda Al-Qaidah sejak kematian ayahnya di tangan pasukan khusus AS pada bulan Mei 2011.
Amerika Serikat menambahkan Hamza Bin Usamah Bin Ladin ke daftar hitam teroris pada bulan Januari.
Departemen Keuangan AS memperkirakan bahwa ia lahir pada tahun 1989 di kota Saudi, Jeddah. Ibunya adalah Khairiah Sabar, salah satu dari tiga istri pendiri Al-Qaidah tersebut.
Para ahli mulai memperhatikan ketenarannya dalam gerakan tersebut tahun lalu.
Departemen Luar Negeri telah menunjuknya sebagai "Teroris Global yang Ditunjuk Khusus", membekukan semua aset yang dimilikinya di wilayah-wilayah yang berada di bawah yurisdiksi AS
Dalam pesan audio yang tidak bertanggal yang dirilis pada bulan Agustus, Hamzah bin Ladin mendesak pendukungnya di Saudi untuk memberontak dan menggulingkan penguasa kerajaan.
Para ahli percaya bahwa dia bersiap untuk mengambil alih kepemimpinan Al-Qaidah dan mengeksploitasi kekalahan kelompok Islam di Suriah dan Irak untuk menyatukan gerakan jihad global di bawah panji Al-Qaidah. (voa-islam/st/AFP).
"Masalah Suriah adalah masalah seluruh komunitas Muslim di seluruh dunia," katanya dalam sebuah rekaman audio tidak bertanggal yang dirilis di jaringan jihad hari Kamis (14/9/2017).
"Agar rakyat Suriah dapat melawan tentara Salib, Syi'ah dan agresi internasional, umat Islam - semua Muslim - harus berdiri bersama mereka, mendukung mereka dan memberi mereka kemenangan," katanya.
"Kesiapan sangat penting, seperti gerakan cepat, serius dan terorganisasi, untuk mendukung orang-orang Suriah yang diberkati sebelum terlambat."
Hamzah, yang berusia pertengahan 20-an, telah menjadi aktif sebagai propaganda Al-Qaidah sejak kematian ayahnya di tangan pasukan khusus AS pada bulan Mei 2011.
Amerika Serikat menambahkan Hamza Bin Usamah Bin Ladin ke daftar hitam teroris pada bulan Januari.
Departemen Keuangan AS memperkirakan bahwa ia lahir pada tahun 1989 di kota Saudi, Jeddah. Ibunya adalah Khairiah Sabar, salah satu dari tiga istri pendiri Al-Qaidah tersebut.
Para ahli mulai memperhatikan ketenarannya dalam gerakan tersebut tahun lalu.
Departemen Luar Negeri telah menunjuknya sebagai "Teroris Global yang Ditunjuk Khusus", membekukan semua aset yang dimilikinya di wilayah-wilayah yang berada di bawah yurisdiksi AS
Dalam pesan audio yang tidak bertanggal yang dirilis pada bulan Agustus, Hamzah bin Ladin mendesak pendukungnya di Saudi untuk memberontak dan menggulingkan penguasa kerajaan.
Para ahli percaya bahwa dia bersiap untuk mengambil alih kepemimpinan Al-Qaidah dan mengeksploitasi kekalahan kelompok Islam di Suriah dan Irak untuk menyatukan gerakan jihad global di bawah panji Al-Qaidah. (voa-islam/st/AFP).