sukabumiNews.net, CIREUNGHAS -- Empat (4) ruang belajar di SDN Pacing, Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas dalam kondisi memprihatinkan. Tampak keempat bangunan tersebut atapnya retak dan terlihat sudah tua. Sementara internit lantainya pun terlihat ada sudah pecah dan rapuh. Ini diduga akibat tertimpa bocoran air hujan.
Khusus untuk satu kelas yang sudah rusak parah, pihak sekolah tidak mau menggunakannya, sebab dari semua sisi bangunan, atap dan kusen kelas tersebut terlihat rapuh dan hampir hancur. "Kalau dipaksakan ya kami khawatir pada keselamatan anak didik. Itu kan sudah tidak layak makanya kami tidak pakai untuk KBM, " kata Kepala Sekolah SDN Pacing, Abidin kepada sukabumiNews, Sabtu (16/9/2017).
Dia juga mengatakan bahwa meski sudah beberapa kali pihaknya mengajukan kebutuhan rehab berat, namun hingga saat ini masih belum diperhatikan. Padahal lanjut Abidin, jika dilihat dari sisi kebutuhan, sekolahnya sudah sangat membutuhkan bantuan.
"Saya sudah laporkan kondisi seperti ini baik ke Muspika, UPTD Pendidikan Kecamatan Cireunghas dan ke kabupaten. Tapi masih belum mendapat jawaban,” kata Abidin. “Saya kawatir kalau sudah ambruk malah saya yang disalahkan," tambahnya.
Oleh karenanya dia berharap, pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat dengan cepat merespon keluhan yang dihadapi SDN Pacing. “Kalaupun dinas dan pihak terkait masih tetap lalay dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap sekolah kami, misalnya saat sedang Kegiatan Belajar Mengajar (BKM) berlangsung lalu bangunan ambruk, kami tidak mau dipersalahkan.” Tegas Kepala sekolah SDN Pacing itu.
Sementara, jumlah siswa SDN Pacing saat ini mencapai 167 siswa. (Agus S.)