sukabumiNews.net, BEKASI - Mantan imam masjid Indonesia Al Hikmah New York, Amerika Serikat Ustadz DR Daud Rasyid mengatakan bahwa di mana pun umat Islam minoritas maka akan dizalimi. Hal ini seperti yang terjadi pada Muslim Rohingya di Myanmar.
“Hal itu terjadi berkali-kali, bukan hanya di Rohingya, tapi juga di Palestina dan negeri yang muslimnya minoritas,” kata Dr Daud Rasyid saat menghadiri peluncuran Markaz Hufaz, di Tambun Bekasi baru-baru ini.
Makanya ketika ada pihak yang mengatakan bahwa konflik di Rakhine bukan atas nama agama, Ustadz Daud membantahnya. Ustadz Daud Rasyid menegaskan bahwa di Myanmar tengah terjadi konflik agama, bukan konflik sosial seperti yang dikaburkan beberapa pihak.
“Yang mengatakan bukan konflik agama, menurut saya itu pelarian dari isu yang sebenarnya. Kenyataannya adalah konflik agama. Tengoklah keadaan umat Islam di India, di Kasmir, di Palestina, di Filipina Selatan, Thailand Selatan, dan di berbagai wilayah dunia lainnya,” jelas Ustadz Daud Rasyid, seperti dikutip voa-islam.com, belum lama ini.
Diungkapkan Ustadz Daud Rasyid, saat ini memang telah terjadi ketidakadilan kepada umat Islam, khususnya di daerah minoritas. Berbeda ketika umat Islam mayoritas.
Menurut Ustadz Daud Rasyid, Islam sangat menghormati nyawa manusia dan Hak Asasi Manusia (HAM). Terbukti, Islam adalah agama yang membawa perdamaian. Ketika Muslim sebagai agama mayoritas, hak non-muslim dijaga dan dilindungi.
Soal solusi konflik Rohingya ini Ustadz Daud Rasyid mengatakan, sebagai bangsa muslim terbesar, umat Islam Indonesia dan pemerintah khususnya, agar bahu membahu membantu.
“Pengambil kebijakan itu bisa dengan membawa pemimpin Myanmar ke Pengadilan Internasional atas kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan. Atau memutuskan hubungan diplomatik. Tidak lazim di zaman ini, manusia dibantai, apalagi yang menjadi korban adalah umat Islam, dalam hal ini muslim Rohingya,” ujar Ustadz Daud Rasyid. *
“Hal itu terjadi berkali-kali, bukan hanya di Rohingya, tapi juga di Palestina dan negeri yang muslimnya minoritas,” kata Dr Daud Rasyid saat menghadiri peluncuran Markaz Hufaz, di Tambun Bekasi baru-baru ini.
Makanya ketika ada pihak yang mengatakan bahwa konflik di Rakhine bukan atas nama agama, Ustadz Daud membantahnya. Ustadz Daud Rasyid menegaskan bahwa di Myanmar tengah terjadi konflik agama, bukan konflik sosial seperti yang dikaburkan beberapa pihak.
“Yang mengatakan bukan konflik agama, menurut saya itu pelarian dari isu yang sebenarnya. Kenyataannya adalah konflik agama. Tengoklah keadaan umat Islam di India, di Kasmir, di Palestina, di Filipina Selatan, Thailand Selatan, dan di berbagai wilayah dunia lainnya,” jelas Ustadz Daud Rasyid, seperti dikutip voa-islam.com, belum lama ini.
Diungkapkan Ustadz Daud Rasyid, saat ini memang telah terjadi ketidakadilan kepada umat Islam, khususnya di daerah minoritas. Berbeda ketika umat Islam mayoritas.
Menurut Ustadz Daud Rasyid, Islam sangat menghormati nyawa manusia dan Hak Asasi Manusia (HAM). Terbukti, Islam adalah agama yang membawa perdamaian. Ketika Muslim sebagai agama mayoritas, hak non-muslim dijaga dan dilindungi.
Soal solusi konflik Rohingya ini Ustadz Daud Rasyid mengatakan, sebagai bangsa muslim terbesar, umat Islam Indonesia dan pemerintah khususnya, agar bahu membahu membantu.
“Pengambil kebijakan itu bisa dengan membawa pemimpin Myanmar ke Pengadilan Internasional atas kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan. Atau memutuskan hubungan diplomatik. Tidak lazim di zaman ini, manusia dibantai, apalagi yang menjadi korban adalah umat Islam, dalam hal ini muslim Rohingya,” ujar Ustadz Daud Rasyid. *