sukabumiNews.net, SUKABUMI – Pasangan Rizal Gunawan
(38) dan Eneng (32) warga Babakan Sirna RT 5/15, Kelurahan/ Kecamatan Cibadak
terpaksa harus kehilangan anak keduanya yang baru berusia lima bulan.
Ya, Adeeva Shakira Gunawan balita mungil meninggal
akibat terserang penyakit diare. Ayah korban, Rizal Gunawan menjelaskan, gejala
awal terjadi pada Kamis (3/8/17) ketika anaknya tersebut muntah-muntah. Karena
panik, dirinya langsung membawa ke dokter umum.
“Hasil pemeriksaan dokter praktek umum, anak saya
hanya masuk angin biasa katanya. Selanjutnya, kami pulang lagi ke rumah,”
jelasnya, seperti diberitakan pojoksatu.id, Jumát (04/08/2017).
Tak berselang lama, lanjut Rizal, dini hari sekitar
Pukul 01:30 WIB, putrinya kembali munta-muntah. Bahkan, kondisinya lebih parah
dari sebelumnya. “Anak saya muntahmuntah lagi, lebih parahnya tidak ada respon
lemas saat istri mau gantiin bajunya,” sambungnya.
Melihat kondisisepertiitu, ialangsungbergegas
berangkat ke rumah sakit Kartika Cibadak untuk mendapatkan pertolongan medis.
Namun, sebelum mendapatkan pertolongan medis, balita lucu itu tidak tertolong
dan meninggal dunia.
“Saya juga sempat kena teguran dari pihak rumah
sakit karena telat membawanya. Namun yang jadi pertanyaan, kenapa dokter umum
pada saat pemeriksaan pertama hanya mendiagnosa masuk angin biasa saja,”
keluhnya. Sekarang, ia dan keluarganya hanya bisa pasrah dan ikhlasatas kepergian
anaknya tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid
mengatakan, penyakit diare merupakan golongan penyakit yang bukan kejadian luar
biasa.
Namun, jika tidak ditangani dengan cepat, akan
berakibat fatal, bahkan mengakibatkan kehilangan nyawa. “Penyakit diare mengakibatkan
tidak seimbangnya cairan dan elektrolit dalam tubuh, jadi harus ada penanganan
medis yang cepat,” bebernya.
Pola hidup sehat, imbau Harun, harus di jaga.
Termasuk lingkungan sekitar, terlebih saat ini sedang peralihan musim. “Tetap
kuncinya pola hidup sehat, lingkungan juga harus bersih dan biasakan cuci
tangan,” sarannya.
Terpisah, Humas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Rumah Sakit Sekarwangi, Ramdansyah mengaku berdasarkan data perawatan anak,
jumlah penangan kasus diare masih terbilang normal.
“Dalam minggu ini, hanya ada tiga orang pasien diare
dari daerah yang berbeda,” paparnya Ia menuturkan, seharusnya jika gejal-gejala
diare sudah terlihat, pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit. Soalnya,
jika dibiarkan akan berakibat fatal. (jabar.pojoksatu.id)