SKOPJE - 300 Kilometer dari Skopje, ibu kota
Macedonia terletaklah Desa Skudrinye. Desa ini merupakan rumah bagi Suku
Torbeshi yang beragama Islam.
Muslim Torbeshi merupakan peninggalan kekuasaan
Turki Ottoman pada 6 abad silam. Desa Skudrinye di mana muslim Torbeshi
bermukim, cukup sepi. Kaum muda di desa ini mayoritas ke luar desa untuk
mencari rezeki di kota bahkan negara lain.
Masjid adalah tujuan utama untuk mengetahui potret
muslim Torbeshi di Desa Skudrinye ini menjalankan agama rahmatan lil alamin.
Beruntung, tim Jazirah Islam dapat melihat langsung sekelompok muda mudi sedang
berlatih salawat, pada Nabi Muhammad SAW.
Bersalawat atas Nabi Muhammad SAW mengundang banyak
keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Itulah yang dicari oleh anak-anak muda
ini. Lantunan indah salawat menjadi kegiatan rutin seminggu sekali para
muslimah di Skudrinye.
Mayoritas wanita Suku Torbeshi adalah ibu rumah
tangga. Beberapa di antara mereka masih mengenakan baju tradisional serta
penutup kepala. Pakaian tradisional wanita Suku Torbeshi didominasi warna
putih, warna yang melambangkan kesucian. Wanita Suku Torbeshi juga mengenakan
jilbab, yang mereka sebut dengan sharpa.
Semua baju tradisional ini dijahit dengan tangan,
seharga 2000 Denar atau setara dengan Rp 500 ribu. Wanita Suku Torbeshi biasa
hidup dalam kesederhanaan. Baju ini pun kerap dijadikan pakaian momen spesial
tertentu, seperti pernikahan.
Kini tradisi Suku Torbeshi mulai kehabisan
penerusnya. Pasalnya, banyak dari Suku Torbeshi yang berasimilasi dengan suku
lainnya dan meninggalkan adat dan budaya mereka.
Anak-anak suku torbeshi juga punya kegiatan kelas
Alquran rutin. Tak sedikit yang mampu membaca Alquran dengan baik dan tartil.
Adalah Imam Zafer Aliju yang membimbing anak-anak
itu membaca Alquran. Imam Zafer betul-betul menjadi oase bagi muslim di Desa
Skudrinye. Pasalnya, jika tak ada yang memandu dan mengarahkan, bagaimana
anak-anak ini bisa mendalami agama. Terlebih, Desa Skudrinye cukup terisolir
dari dunia luar.
"Mengajarkan Alquran dengan kelembutan agar
anak-anak memahaminya. Segala puji bagi Allah, banyak anak yang sudah bisa
membaca kalam Ilahi dengan baik," ujar Imam Zafer
Selain belajar membaca huruf Arab, anak-anak juga
diajarkan hukum tajwid. Dengan mendalami agama, akan lebih mudah untuk
membentuk emosi spiritual, akhlak dan iman seseorang.
"Islam mengajarkan kelembutan, karena
kelembutan membawa hal lebih baik. Islam juga membawa kedamaian, keanggunan dan
keseimbangan. Tugas utama kami adalah untuk mengajarkan generasi muda,
anak-anak kami, mengajarkan mereka memberi salam kepada orang lain. Mengajarkan
mereka membawa kedamaian, bukan perang.
Sungguh bahagia bisa bertemu dengan anak-anak muslim
Suku Torbeshi di desa Skudrinye, Macedonia ini. Muslim di bagian lain Bumi,
yang juga berusaha mendekatkan diri pada Ilahi Rabbi.
Mengenal lebih dekat muslim Torbeshi, membuat
perjalanan ke tanah Macedonia sungguh bermakna. Menambah saudara seiman dan
mempererat ukhuwah islamiyah.
Sumber:
Detikcom