sukabumiNews.net,
SAGARANTEN - Kelancaran operasional bus perintis di
kawasan Pajampangan, khususnya rute Sagaranten-Surade dan
Sagaranten-Palabuhanratu terhambat oleh kondisi jalan yang rusak parah. Dalam
perjalanan menempuh rute dari Sagaranten ke Surade dan Palabuhanratu atau
sebaliknya, bus perintis milik Perum Damri tersebut harus melewati jalan yang
sebagian besar tidak beraspal dan sering berbenturan dengan cabang pohon yang
merimbuni jalan.
"Kesulitan yang dihadapi bus yang
melayani dua trayek perintis ini adalah jalan yang rusak parah. Kerusakan jalan
yang dilewati bus perintis yang melayani dua rute tersebut benar-benar
parah," kata pengurus Damri di Terminal Sagaranten, Kabupaten Sukabumi,
Asep Nasution kepada wartawan awal Mei lalu.
Selain dua rute itu, kawasan Pajampangan
juga mempunyai dua trayek perintis lainnya yakni Sagaranten-Tegalbuleud dan
Tegalbuleud-Sindangbarang melalui Agrabinta di Kabupaten Cianjur. Setiap rute
memiliki dua unit bus dengan kondisi 100 persen baru yang merupakan bantuan
dari Pemprov Jawa Barat. Semua rute, kata Asep, masih disubsidi oleh perusahaan
karena tingkat okupasinya masih sangat rendah.
"Baru rute Sagaranten-Surade yang jumlah penumpangnya meningkat setiap
hari, maklum sudah jalan satu tahun. Rute yang lainnya masih minim penumpang
karena masih baru," jelas Asep.
Besaran tarif untuk bus perintis itu
relatif murah dan terjangkau. Sagaranten-Surade bertarif Rp30 ribu, tarif
Sagaranten-Palabuhanratu sebesar Rp40 ribu, Sagaranten-Tegalbuleud Rp20 ribu,
dan tarif Tegalbuleud-Sindangbarang sebesar Rp40 ribu. Besaran tarif tersebut
dihitung dari titik berangkat hingga terminal terakhir.
Kepala UPTD Perhubungan Wilayah
Sagaranten, Ence Sapari menyatakan, kehadiran bus perintis di Terminal
Sagaranten harus dijadikan acauan dan bahan pelajaran oleh para pengusaha
angkutan yang memiliki trayek ke Pajampangan. Sebagian besar armada milik
pengusaha angkutan tersebut sudah rusak. Diharapkan Ence, bus-bus yang sudah
rusak dan tua diganti oleh bus yang lebih baru agar kenyamanan penumpang lebih
terjamin.
Kehadiran bus perintis itu disambut
dengan hangat oleh Wawan alias Om Jay warga RT 02 RW 01 Desa/Kecamatan
Sagaranten. Dengan adanya bus perintis, kata Wawan, perjalanan dari Sagaranten
ke Palabuhanratu menjadi lebih dekat dan cepat. Dia tidak perlu memutar dulu ke
Kota Sukabumi, tapi langsung dari Ancaen menuju Pabuaran dan sampai di
pertigaan Kiaradua. Dari sana menuju Palabuhanratu lewat Simpenan dan Bagbagan.
"Sayangnya jalannya masih jelek," ujar Om Jay. (IJUS AS/SURYANA)