Konon peristiwa tersebut
diawali dengan turunnya hujan lebat yang diikuti dengan serbuan angin yang
datang secara tiba-tiba hingga membuat panik para pekerja yang tengah menyelesaiakan
persiapan tahap akhir.
Kepala Divisi Promosi
Dalam dan Luar Negri Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Sukabumi, Asep
Sutisna mengatakan, akibat serangan puting bliung, pihak panitia mengalami
kerugian yang ditaksir mencapai Rp 170 juta. “Seratus persen kerugian, kami
tanggung sendiri dan sama sekali tidak
terkait dana pemerintah maupun pihak ke tiga,” katanya kepada sukabumiNews, Jum’at
(12/5)
Selain fenomena stand
yang terbang jelas Asep Sutisna, yang lebih akrab disapa Titis itu, jaringan
instalasi listrik yang sudah terpasang juga tak luput dari terjangan puting
beliung. “Setelah kami hitung, dari 160 titik jaringan, hanya 120 titik yang
bisa dipindahkan ke lokasi yang baru. Dimana Untuk biaya pemasangan, setiap
titiknya dibandrol Rp 250 ribu,” jelasnya. “Tidak hanya itu, panitia
penyelenggara juga harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk biaya evakuasi
sebesar Rp 3,5 juta,” tambahnya.
Pada bagian lain dia
menjelaskan, anggaran promosi tahap pertama yang digelontorkan panitia,
menyentuh angka Rp 45 juta. Sementara itu lanjut dia, untuk jenis kegiatan
pemantapan soal dan pembenahan sponsor, panitia menganggarkan sekitar Rp 65
juta. “Jika dihitung lebih rinci lagi, untuk kebutuhan ATK saja, kami harus
menyiapkan anggaran sekitar Rp 175 juta, untuk pengadaan 2.500 buah sales kit
dan kebutuhan penunjang lainnya,” ujar Titis.
Saat disinggung soal
biaya perijinan, dia menyebut jumlah nominal yang cukup mencengangkan. “Pokoknya,
dipatok di angka Rp 50 hingga Rp 70 juta,” katanya. Lebih jauh Titis
mengatakan, dia juga sempat mengabadikan, detik-detik kejadian saat tenda-tenda
berterbangan disapu angin puting beliung. “Saya tidak mau berspekulasi soal
peristiwa tersebut. Tapi yang saya tangkap dengan logika awam, kejadian itu,
fenomena alam biasa. Tapi tidak sedikit orang berasumsi, kalau puting beliung yang
terjadi di lokasi stand-stand itu, dikait-kaitkan dengan unsur mistik,”
ujarnya.
Masih kata Titis,
pemindahan tempat kegiatan Sukabumi Expo 2017 adalah atas usulan Bupati
Sukabumi, Marwan Hamami kala itu. “Beliau menginginkan agar saat acara digelar,
tidak terjadi insiden serupa yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban. Karena
kegiatan itu, banyak melibatkan pendukung acara dan kalangan masyarakat yang
turut berpartisipasi dalam Sukabumi Expo tahun ini,” tandas Titis, mengutip
pernyataan bupati.
Hingga saat ini jelas
Titis, 357 stand pameran sudah terisi penuh. “Jumlah tersebut terbagi kedalam
tiga kategori. Ukuran 3 X 3 stand UMKM sebanyak 306 unit, ukuran 5 X 5 stand
sponsor dan industri 30 unit, dan ukuran 4 X 20 stand lain sebanyak 21 unit,”
jelasnya. (Red**)
Baca: Sukabumi Expo Gagal Diselenggarakan, Kadin Sukabumi Harus Menanggung Resiko Utang
Baca: Sukabumi Expo Gagal Diselenggarakan, Kadin Sukabumi Harus Menanggung Resiko Utang