sukabumiNews.net,
SAGARANTEN - Aki Sukandi, penduduk yang dianggap umurnya paling tua di wilayah Kecamatan Sagaranten, Kabupaten
Sukabumi meninggal dunia, Minggu (23/4/2017) sekitar pukul 22.30 WIB.
Diperkirakan usia Sukandi saat menghembuskan nafas terakhirnya mencapai 113
tahun. Berdasarkan keterangan keluraganya, dia dilahirkan pada tahun 1904 atau
lebih muda tiga tahun dibandingkan Bung Karno yang lahir tahun 1901.
Kabar
meninggalnya Sukandi membuat geger penduduk di sekitar tempat tinggalnya hingga
ke luar kampung. Sukandi meninggal dan jenazahnya dipulasara di tempat tinggalnya di Kampung Mekarjaya RT
10 RW 04, Desa/Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. Keturunannya mencapai
empat generasi sampai dengan urutan bao. Dia memiliki 10 anak, puluhan cucu,
serta ratusan cicit dan bao.
"Saya
sendiri tidak hafal nama dan jumlah cucu dan cicit bapak saya karena terlalu
banyak. Apalagi kalau sampai bao, saya sama sekali tidak tahu," kata Kang
Jarkon, anak ke-10 dari Sukandi.
Almarhum
Sukandi meninggalkan jejak positif selama hidupnya. Sampai akhir hayatnya,
Sukandi mengabdi sebagai petugas pemulasara dan menguburkan jenazah. Dia juga
aktif sebagai juru sawer pada acara pernikahan atau khitanan. Namanya sangat
dikenal di Sagaranten, terutama di kalangan warga yang sewaktu disunat atau menikah
menggunakan jasa Sukandi untuk nyawer.
"Dua
tahun yang lalu, bapak saya pernah dibawa menghadap Pak Gubernur oleh Pak Camat
Tamtam. Bapak saya juga mendapat perhatian dan bantuan dari Pak Bupati,"
ujar Kang Jarkon.
Di
rumah duka, warga se-Kedusunan Pasiripis yang wilayahnya melingkupi Kampung
Mekarjaya berkumpul untuk ikut shalat jenazah dan mengantarkan ke kubur. Semasa
hidupnya, Sukandi telah empat kali menikah. Dia menikah lagi ketika istrinya
meninggal dunia. Tiga istrinya telah meninggal dunia terlebih dahulu. Istri
terakhirnya Nini Uyun mendampingi Sukandi sampai akhir hayat. (SURYANA)