sukabumiNews.net, SUKABUMI - Proses perekaman kartu tanda
penduduk (KTP) elektronik di Kabupaten Sudah mencapai 90 persen. Targetnya,
proses perekaman warga akan meningkat menjadi 95 persen pada rentang waktu
2017-2018.
"Laporan perekaman e-KTP hingga akhir Maret 2017
sudah mencapai 90 persen," ujar Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran
Penduduk, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten
Sukabumi Ridwan, seperti dikutip dan diberitakan ROL, belakangan ini.
Dimana, dari jumlah penduduk wajib KTP mencapai sebanyak
1.829.829 jiwa yang sudah melakukan perekaman KTP elektronik baru mencapai
1.644.954 jiwa. Pencapaian tersebut ujar Ridwan, sudah cukup tinggi. Sebab
faktor letak geografis yang jauh dari kampung maupun desa ke kecamatan dan
layanan di Disdukcapil cukup berpengaruh pada cakupan perekaman.
Penyebab lainnya terkait faktor mobilisasi penduduk yang
cukup tinggi. Rata-rata setiap tahunnya penduduk yang datang dari luar masuk ke
Sukabumi mencapai 49 ribu jiwa. Puluhan ribu jiwa tersebut terang Ridwan harus
dipenuhi layanan kependudukannya, terutama KTP.
Selain itu setiap tahun juga terjadi pergeseran usia dari
16 tahun menjadi 17 tahun yang dirata-ratakan mencapai 57 ribu hingga 59 ribu
jiwa per tahun.
Faktor lainnya masalah perkawinan antar lintas daerah
misalnya antara warga Sukabumi dengan Bogor. Dari data yang ada per tahunnya,
ada 27 ribu warga yang melakukan pernikahan lintas daerah. Di mana, jika 50
persen warga tersebut memilih menetap di Sukabumi akan menambah daftar wajib
KTP.
Intinya terang Ridwan, cakupan perekaman KTP elektronik
tidak bisa mencapai 100 persen karena setiap hari ada penduduk yang pindah
maupun datang. Meskipun demikian, pemkab terus menggulirkan sejumlah program dalam
rangka percepatan perekaman KTP elektronik.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Sukabumi Sofyan Effendi
menerangkan, pada 2017 ini pemkab menggulirkan program percepatan perekaman
dengan strategi pola jemput ke desa. "Caranya dengan memaksimalkan mobil
pelayanan keliling ke desa-desa yang cakupan layananya dibawah rata-rata
kabupaten maupun kecamatan," imbuh dia. (Red/ROL)