sukabumiNews.net, TASIKMALAYA – Kasus kematian ibu dan anak di kawasan
Tasikmalaya masih tinggi. Setidaknya terdapat 300 kasus pada 2016.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten
Tasikmalaya, Dadan Hamdani, mengatakan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya
menyatakan kasus kematian ibu dan anak di daerahnya masih kondisi
mengkhawatirkan yang mencapai 300 kasus pada 2016.
Menurut Hamdani, angka kematian ibu dan bayi masih taraf
mengkhawatirkan, meski sebenarnya terjadi penurunan kasus. Pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya terus berupaya mencegah untuk meminimalisasi kasus kematian ibu dan
bayi tersebut dengan melibatkan masyarakat termasuk ulama.
Hamdani menambahkan, jumlah kasus tahun 2016 itu, kata dia,
terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 mencapai 295 kasus kematian
bayi dan 55 kasus kematian ibu hamil.
"Memang ada penurunan, tapi angka ini masih tinggi,
kami perlu berbagai upaya untuk menurunkannya," kata Hamdani, seperti
dilansir Antara, Kamis (20/04/2017).
Ia menjelaskan, Kabupaten Tasikmalaya masuk peringkat
ke-empat angka kematian bayi tingkat provinsi tahun 2016. Munculnya kasus
tersebut disebabkan berbagai faktor di antaranya keterlambatan dalam memutuskan
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Keterlambatan itu bisa jadi karena kurangnya
pengetahuan masyarakat dengan gejala komplikasi yang diderita ibu dan bayi,
pertimbangan biaya juga," kata Hamdani.
Padahal, pencegahan dapat dilakukan oleh masyarakat dengan
terlebih dahulu mengetahui gejala risiko kesehatan ibu dan anak serta persiapan
diri saat menghadapi persalinan. "Keterlambatan itu sebenarnya bisa
diantisipasi dengan perencanaan persalinan yang baik, sekaligus kesigapan
menghadapi komplikasi," tutur Hamdani. (Red**)