sukabuminews.net, CIBATU - Pembuatan perkakas di Cibatu
Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi sudah terkenal sejak lebih dari lima
dekade. Kepiawaian warga dalam memproduksi perkakas ini sudah berlangsung turun
temurun dan karya mereka sudah terkenal hingga mancanegara.
Disaat para pengusaha lain mengalami kemunduran, bahkan
tidak sedikit yang gulung tikar akibat mahalnya bahan baku dan naiknya biaya produksi,
produsen perkakas di daerah Cibatu Cisaat yang bisa memanfaatkan teknologi
internet tetap bisa bertahan. Malah mengalami perkembangan pesat dibandingkan
dengan penjualan sebelumnya.
Tanpa menurunkan kualitas kekuatan, dan keindahan, mereka
tetap sebagai maestro yang menciptakan perkakas dan senjata bermutu sekaligus
bernilai seni.
Datuk, salah seorang pengrajin di Cibatu, keepada
sukabumiNews mengungkapkan rasa pusanya setelah ia menggunakan pasilitas
internet untuk memasarkan hasil peroduksinya. Ia merasakan keuntungan dan kemajuan
sangat pesat dibandingkan dengan penjualan secara offline.
"Penjualan online saat ini sangat menjanjikan, kami
menerima banyak pesanan ketimbang penjualan biasa, meskipun banyak pesaing
dalam seminggu minimal ada dua pemesanan yang diterima," ujar Datuk sambil
mengepak barang pesanan, Senin (17/4).
Meskipun saat ini harga bahan baku semakin mahal. Namun
menurutn ia hal tesebut tidak menurunkan mutu serta kualitas produk yang di
buat. Maka tak heran jika hasil karyanya selalu ada yang memesan.
"Untuk harganya beragam dari mulai yang paling murah
sampai dengan paling mahal. Untuk golok, pedang dan samurai harganya bervariasi
mulai puluhan ribu rupiah bahkan sampai jutaan rupiah tergantung model dan
bahan yang di pakai," jelasnya.
Masuknya produk-produk buatan pabrik dari luar negeri dan
dalam negeri di pasaran yang membuat persaingan antara produk pandai besi
tradisonal dengan produk pabrikan, tidak membuatnya merasa kecil hati.
"Produk buatan pabrik memilki harga jual yang lebih
murah namun tetap tidak memiliki kualitas yang setara dengan produk kami pandai
besi Desa Cibatu Kecamatan Cisaat," tegasnya. (Hilman)