sukabumiNews.net, JAKARTA – Siapa yang tak kenal dengan Dr. Zakir Naik,
da’i internasional dan pakar kristologi yang selama ini berdakwah dengan cara
yang damai. Ceramah beliau yang memukau tentang ketauhidan, tersebar di media
sosial dan disaksikan jutaan orang di seluruh dunia.
Setiap pesan dakwah yang disampaikan, tentang kebenaran
Al Qur’an, telah membuka mata dan hati umat beragama di dunia menjadi tertarik
dengan Islam, sehingga tak sedikit yang mengucapkan syahadat dan memilih untuk
menjadi seorang muslim yang taat.
Dai asal Mumbai, India itu kini distigmakan sebagai
“Orang yang berbahaya di dunia”, dicap sebagai tokoh Islam radikal, ekstrimis,
bahkan teroris. Sejak kedatanganya ke Indonesia, Rabu (1/3/2017) lalu, banyak
pihak yang tidak suka dengan kehadirannnya.
Meski demikian, sejumlah ulama Indonesia menyambut baik
kedatangan Dr. Zakir Naik, diantaranya: KH. Abdullah Gymnastiar alias A’a Gym,
Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Syafii Antonio, Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Fadzlan
Garamatan dan para ulama lainnya.
Dalam kunjungannya ke Indonesia selama sepekan, Panjimas
yang tergabung dalam Forum Jurnalis Muslim (Forjim) mendapat kesempatan untuk
melakukan wawancara eksklusif dengan beliau di sebuah hotel berbintang di
Jakarta, Jum’at (3/2) sore. Berikut wawacara singkat Forjim dengan Dr. Zakir
Naik, seperti dilansir PANJIMAS
Bagaimana pandangan anda tentang Muslim Indonesia?
Ini adalah kunjungan kedua saya ke Indonesia. Sayang
senang bisa berada disini, terlebih Indonesia adalah negara muslim terbesar di
dunia.
Bagaimana pandangan anda soal Islamophobia yang terjadi
di seluruh dunia. Bukan hanya di Barat, tapi juga di negeri muslim sendiri.
Metode dakwah seperti apa untuk menghadapi kelompok Islamophobia?
Sekarang ini senjata terhebat di dunia adalah media.
Melalui media, putih bisa jadi hitam atau sebaliknya. Saat ini, banyak
proaganda negatif terhadap Islam di sejumlah media, baik online, televisi,
koran, maupun majalah. Harus ada langkah untuk memperbaiki image yang salah
tentang Islam.
Karena itu, kita harus gunakan cara dan media yang sama
untuk meluruskan persepsi yang salah tentang Islam. Sayangnya, kita sebagai
muslim masih terbelakang dalam penguasaan di bidang media. Sudah saatnya, kita
gunakan media yang terbaik dan paling modern untuk menyikapi kesalahanpahaman
pihak tertentu tentang Islam.
Saat ini, Indonesia selalu menjadi sasaran Kristenisasi,
bagaimana pandangan anda mengenai hal ini?
Allah menjelaskan dalam Al Qur’an Surat Al Maidah ayat
82, bahwa golongan yan paling dekat dengan Islam adalah Kristen. Begitu juga
dijelaskan dalam QS. Al Imran ayat 64, Allah menjelaskan, “Wahai ahli kitab,
kita bicara satu persamaan tentang kalimat yg satu, yakni tidak menyembah tuhan
lain selain Allah.
Karena itu, kita sebagai muslim harus melakukan dakwah
dan pendekatan dengan mencari persamaan antara Islam dengan Kristen, Qur’an
dengan Bible, bukan perbedaannya.
Anda dicap sebagai tokoh Islam radikal, bahkan kepala
anda dihargai dengan 5000 rupee atau 1 miliar? Tanggapan anda?
Sebagaimana kita ketahui, Pemerintah India sekarang ini
sangat anti terhadap Islam dan merupakan ekstrimis Hindu. Selama ini saya sudah
25 tahun berdakwah, menyampaikan kebenaran Islam di seluruh India dengan cara
yang damai. Dan itu tidak masalah. Tapi, pemerintah India yang sekarang tidak
senang apa yang saya lakukan. Apalagi, sudah puluhan ribu bahkan ratusan ribu
orang Hindu India yang masuk Islam.
Menyebut saya radikal, ekstrimis, teroris, adalah alasan
yang diada-adakan pemerintah India saja. Memang benar, ada seorang pendeta
perempuan Hindu yang memberikan sayembara berhadiah untuk bisa membunuh saya.
Bagi yang bisa membunuh saya, dihargai 5 juta rupee atau senilai Rp. 1 miliar.
Cara kekerasan itu dilakukan, karena mereka tak pernah
menang dalam berdebat. Mereka pasti kalah ketika berhadapan dengan dalil Al
Qur’an, sehingga yang bisa mereka lakukan adalah dengan cara kekerasan.
Sejak anda datang ke Indonesia, ada pihak-pihak yang
tidak suka dengan kehadiran anda disini. Bahkan anda seharusnya tidak boleh
masuk ke Indonesia dengan tuduhan anda sebagai tokoh radikal. Tanggapan anda?
Allah menjelaskan dalam Al Qur’an surat al Hujurat ayat
6. Jika menerika informasi, sebaiknya dilakukan tabayun terlebih dahulu. Sebab,
kalau tidak, akan merugikan seseorang.
Seperti kita ketahui, musuh-musuh Islam selalu
menggunakan cara untuk mencegah saya datang ke suatu negara dengan
tuduhan membawa paham radikalisme dan terorisme. Kalau
saya dibiarkan masuk ke indonia, ada pihak yang tidak suka, jika puluhan ribu,
ratusan ribu bahkan jutaan orang akan tertarik pada Islam. Pesan damai yang
saya sampaikan dihadapi dengan membangun citra negatif tentang saya.
Hingga saat ini, saya sudah memberi ceramah lebih dari
2000 kali. Saya jutsru akan menantang jika ada ceramah yang mempromosikan
radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Yang selama ini terjadi adalah
orang-orang yang suka memotong-motong ceramah saya, seperti halnya memotong
ayat Al Quran. Sebagai contoh, jangan dirikan shalat saat mabuk. Tapi dipotong,
kalimatnya menjadi jangan dirikan shalat. Belum ada dalam sejarah, propaganda
negatif kepada Islam dengan menggunakan media begitu gencarnya.
Dua tahun lalu (2 Maret 2015), saya menerima penghargaan
tertinggi dari Pemerintah Saudi “King Faisal Award”, semacam Nobel Prize dalam
dunia Islam untuk pelayanan kepada Islam. Apakah mungkin, Kerajaan Saudi Arabia
yang memiliki intelijen negara memberi penghargaan tertinggi kepada seorang
teroris?
Saya juga menerima penghargaan tertinggi kedua dari
Penguasa Dubai dari keluarga al Makhtoum. Apakah mungkin Penguasa Dubai yang
juga memiliki intelijen negara, memberi penghargaan tertinggi kepada seorang
teroris. Itu pun tidak mungkin. Itu semua itu hanya propaganda negatif saja.
Tiga tahun yang lalu, saya juga menerima penghargaan
tertinggi dari Kerajaan Malaysia, apakah intelijen negara tidak tahu kalau ada
seorang teroris diberi penghargaan. Itu mustahil.
Saya banyak menerima undangan dari Kepala Negara Islam di
seluruh dunia, apakag mungkin mereka mau mengundang dan bertemu dengan seorang
teroris? Baru kali ada seorang penerima penghargaan sebagai orang yang
tertuduh. Orang itu hanya Zakir Naik.
Apa pesan anda untuk melindungi akidah umat Islam,
khususnya di Indonesia?
Pesan yang paling penting untuk saya sampaikan kepada
muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah baca dan pelajari Al Qur’an
dengan baik, dan pahami dengan benar. Meski Al Qur’an berbahasa Arab yang tidak
kita pahami, hendaklah membaca terjemahan dan tafsirnya agar dipahami maknanya.
Selain Al Qur’an, juga bacalah dan kitab-kitab hadits shahih.
Saya berpesan kepada saudara saya sesama muslim diseluruh
dunia, agar tidak terpancing, terpecah untuk hal-hal yang kecil. Umat Islam
harus bersatu dalam urusan yang besar. Dalam QS. Imran ayat 103, Allah
mengingatkan kita umat Islam agar bersatu dan jangan berpecah belah. Inilah
pesan yang sangat jelas dan penting. (Panjimas)