sukabumiNews.net, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati memberikan catatan kritis pada Meningkatkan
Rencana Ride-Hailing Tarif Layanan.
Reni mengatakan rencana revisi untuk Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 yang berisi antara penyesuaian lain dari
naik-Hailing (di Indonesia, secara online taksi) tarif layanan, akan memberikan
dampak yang signifikan terhadap keberadaan penyedia layanan perjalanan-Hailing.
"Bahkan, mengacu pada data Badan Pusat Statistik
(BPS) di Agustus 2016 lalu, tingkat pengangguran di Indonesia berkurang antara
lain karena yang disumbangkan oleh adanya transportasi berbasis online. BPS
mencatat sebanyak 500 ribu pekerja yang dipekerjakan transportasi, penyimpanan
dan sektor komunikasi. harus diakui perkembangan transportasi berbasis online
telah mampu mengurangi pengangguran, "tegas Reni, seperti dikutip
Netralnews, di Jakarta, Kamis (23/3).
Menurut politisi asal Sukabumi yang kini duduk selaku anggota DPR Komisi X itu, kenaikan tarif secara logis akan
mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan alat transportasi. Dengan kata
lain, pendapatan sopir taksi secara online cenderung menurun.
"Pemerintah harus benar-benar memeriksa dampak dari
Menteri Perhubungan Peraturan tentang pekerja yang dipekerjakan melalui
transportasi berbasis online. Analisis dampak regulasi (analisis dampak
regulasi) yang harus dilakukan oleh pemerintah. Jangan sampai kebijakan bukan
menciptakan masalah sosial baru, antara lain , tumbuh pengangguran karena
pendapatan online penurunan transportasi, "pinta politisi.
Dia melanjutkan, dalam pengaturan
transportasi secara online prinsip yang diperlukan, karena fakta bahwa
keberadaannya telah mengikis transportasi konvensional. Di sisi lain,
transportasi online adalah pilihan favorit masyarakat karena murah, aman dan
nyaman.
"Pertanyaannya sekarang adalah mengapa tidak
didorong untuk membuat transportasi konvensional yang lebih murah, aman dan
nyaman? Tidak bukan membuat kebijakan dengan membuat tarif taksi secara online
yang lebih tinggi. Setidaknya suara-suara yang muncul dari masyarakat yang
disampaikan kepada kami," tegas Reni. (Red*)