sukabumiNews.net, CICURUG - Nasib malang menimpa Andriyana (17), siswa kelas XI SMK Parindo (Pariwisata Indonesia) Cicurug, Kabupaten Sukabumi ketika baru pulang dari tempat praktik kerja lapangan (PKL) di salah satu hotel di Jalan Pajajaran Bogor. Andriyana kena hipnotis seorang penjahat berusia sekitar 50 tahun dalam perjalanan menuju tempat kost di Jalan Pahlawan Bogor.
Informasi musibah menimpa Andriyana pertama kali diterima para guru SMK Parindo dari ibu kost di Bogor melalui aplikasi pesan lintas platform WhatsApp. Andriyana sendiri belum dapat dimintai keterangan lebih rinsi karena masih dalam kondisi terkejut dan sedih.
Awalnya Andriyana baru pulang dari tempat PKL pada Selasa (21/2/2017) menjelang Maghrib. Ketika sedang dalam perjalanan, dia dihampiri seorang tua yang mengajak berkenalan. Mereka pun terlibat pembicaraan basa-basi. Setelah itu, Pak Tua itu memberikan sebentuk cincin disertai pesan bahwa benda itu sebagai kenang-kenangan.
Andriyana pun melihat-lihat benda serupa cincin tersebut. Selanjutnya dia tidak ingat apa-apa. Antara sadar dan tidak sadar, Andriyana melanjutkan perjalanan ke tempat kost.
Setibanya di tempat kost, sikap Andriyana yang tampak seperti orang linglung dan kehilangan orientasi membuat penasaran ibu kost. Dia pun ditanya oleh ibu kost. Pada saat itulah, dia sadar, uang sebanyak Rp500 ribu lenyap dari sakunya. Andriyana juga kehilangan telepon genggam, baju, dan sepatu yang dibawa di dalam tas punggung.
"Tak diragukan lagi, penjahat itu telah menghipnotis Andriyana yang membuatnya tidak sadar ketika uang dan barang-barang diambil oleh si penjahat tua," kata ibu kost melalui Whatsapp. (Suryana)
Informasi musibah menimpa Andriyana pertama kali diterima para guru SMK Parindo dari ibu kost di Bogor melalui aplikasi pesan lintas platform WhatsApp. Andriyana sendiri belum dapat dimintai keterangan lebih rinsi karena masih dalam kondisi terkejut dan sedih.
Awalnya Andriyana baru pulang dari tempat PKL pada Selasa (21/2/2017) menjelang Maghrib. Ketika sedang dalam perjalanan, dia dihampiri seorang tua yang mengajak berkenalan. Mereka pun terlibat pembicaraan basa-basi. Setelah itu, Pak Tua itu memberikan sebentuk cincin disertai pesan bahwa benda itu sebagai kenang-kenangan.
Andriyana pun melihat-lihat benda serupa cincin tersebut. Selanjutnya dia tidak ingat apa-apa. Antara sadar dan tidak sadar, Andriyana melanjutkan perjalanan ke tempat kost.
Setibanya di tempat kost, sikap Andriyana yang tampak seperti orang linglung dan kehilangan orientasi membuat penasaran ibu kost. Dia pun ditanya oleh ibu kost. Pada saat itulah, dia sadar, uang sebanyak Rp500 ribu lenyap dari sakunya. Andriyana juga kehilangan telepon genggam, baju, dan sepatu yang dibawa di dalam tas punggung.
"Tak diragukan lagi, penjahat itu telah menghipnotis Andriyana yang membuatnya tidak sadar ketika uang dan barang-barang diambil oleh si penjahat tua," kata ibu kost melalui Whatsapp. (Suryana)