Mengamuk, Paguyuban Parahiyangan Tagih Janji Semen Merah Putih

 
sukabumiNews.net, BAYAH – Ratusan orang dari kelompok LSM Paguyuban Parahyangan mengamuk di lokasi pabrik semen PT. Semen Merah Putih di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/2/2017). Massa menagih janji yang pernah disampaikan PT. Semen Merah Putih yang sudah tiga tahun belum terwujud.
           
"Kami menuntut konsekuensi dari janji yang disampaikan pihak perusahaan antara lain dalam hal rekrutmen karyawan yang akan mengutamakan warga sekitar," kata koordinator aksi, Buya Karis di tengah aksi massa.
           
LSM Paguyuban Parahyangan, lanjut Karis, menginginkan PT. Semen Merah Putih mengutamakan  kesejahteraan warga sekitar pabrik dibandingkan warga pendatang. Prioritas bagi warga sekitar itu menyangkut rekrutmen pegawai dan pembagian hasil keuntungan perusahaan melalui program CSR.
           
“Pihak perusahaan telah membohongi dan membodohi kami dengan  membuat janji-janji palsu serta  mengiming-imingi masyarakat tanpa bukti,” ujar Buya Karis. 
           
Terhadap tuntutan warga yang difasilitasi LSM Paguyuban Parahyangan itu, pihak perusahaan  belum bisa dikonfirmasi atau membarikan jawaban.  Di lokasi unjuk rasa tidak ada perwakilan perusahaan yang representatif untuk menjawab tuntutan massa. Salah seorang wakil dari perusahaan mengatakan, dirinya akan menyampaikan aspirasi warga kepada manajemen.
           
Ketidakhadiran manajemen di lokasi unjuk rasa membuat massa marah dan kecewa.  Akhirnya massa yang tertahan di luar pagar pintu masuk halaman depan  melampiaskan kemarahannya dengan melempari puluhan petugas  dari Polres Lebak yang disiagakan di lokasi demo  dengan botol-botol  air mineral. Sebagian massa berhasil merangsek masuk ke dalam lingkungan pabrik setelah  merusak pintu pagar. 
           
Massa yang melewati pintu depan menyalurkan kemarahannya dengan membakar ban bekas. Api pun menyala dan asap membumbung ke angkasa. Pengunjuk rasa terus-menerus berteriak untuk menyampaikan tuntutannya. Setelah puas melampiaskan kemarahannya, massa bubar dengan sendirinya setelah mendengar adzan Dhuhur. Sementara aparat kepolisisan  tetap berjaga-jaga untuk mengantisipasi gerakan massa susulan. (Jahrudin)

Lihat Videonya Klik disini! 

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال