SUKABUMINEWS.NET, JAKARTA - Pengamat media Agus Sudibyo
mengatakan, negara harus hadir untuk memproteksi industri media massa nasional.
Pasalnya, saat ini media konvensional seperti koran dan radio mulai kehilangan
taringnya lantaran digempur media sosial.
Agus menuturkan, fenomena kehadiran negara untuk memproteksi
media massa dalam negeri terjadi di sejumlah negara seperti India, Korea,
Argentina, Brasil, bahkan Uni Eropa.
"Semangatnya bukan untuk menolak Google, Facebook dan
sebagainya, melainkan ada langkah-langkah rill di level kebijakan untuk
melindungi industri media konvensional," kata Agus dalam diskusi Polemik
Sindo Trijaya bertema ‘Radio Perekat NKRI: Satu Suara Berjuta Telinga’ di
Cikini, Jakarta Pusat, seperti dikutip OKEZONE, Sabtu (17/12/2016).
Mantan anggota Dewan Pers itu mengungkapkan, fenomen
proteksi media dalam negeri juga terjadi di India, di mana pemerintahnya
memberi subsidi kertas untuk media cetak secara signifikan.
"Ya karena mereka tahu media konvensional tidak bisa
digantikan fungsinya oleh media sosial. Sebagai sarana kontrol dan sebagainya,
media konvensional termasuk radio belum bisa tergantikan. Oleh karenanya negara
hadir," ujarnya.
Berkaca dari fenomena tersebut, Agus pun berharap,
Kemkominfo, DPR, KPI serta stakeholder media lainnya bisa berpikir ke arah
sana. Sebab, ekspansi Google dan media sosial lainnya telah meraup banyak
keuntungan di samping manfaat yang diberikannya juga besar.