sukabumiNews.net, JAKARTA - Hutomo Mandala Putra alias Tommy
Soeharto santer disebut-sebut sebagai penyandang dana dugaan aksi makar bakal
dilakukan 11 aktivis. Tudingan itu marak di jagad media sosial. Namanya
disandingkan dengan praktisi hukum Eddy Sudjana, Imam Besar FPI Rizieq Shihab
dan Politisi Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri.
Eggy Sudjana terlebih dahulu membantah keterlibatannya dalam
dugaan aksi makar itu. Dia sudah melaporkan masalah ini kepada kepolisian
masalah ini lantaran dianggap melanggar Undang-undang nomor 11 tahun 2008
tentang ITE.
Kubu pembela Tommy Soeharto juga berencana melakukan hal
serupa. Presiden Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo), Jusuf Rizal menegaskan
pihaknya merencanakan membuat laporan kepada kepolisian terkait tuduhan
penyandang dana dugaan aksi makar pada pekan depan. Untuk itu, pihaknya tengah
melakukan pembahasan guna membuat laporan tersebut.
Sebagai kelompok pengusung Tommy Soeharto sebagai calon
presiden (capres) tahun 2019, Jusuf menegaskan pihaknya merasa dirugikan
merebaknya isu tersebut. Kondisi ini akhirnya membuat pihaknya segera mengambil
langkah hukum guna membersihkan nama putra bungsu Presiden ke-2 Soeharti itu.
Apalagi pihaknya mengklaim telah menanyakan langsung masalah ini kepada Tommy
Soeharto.
"Beliau menyatakan bahwa tidak tahu-menahu atas urusan
itu, beliau menyesalkan itu," kata Jusuf di Jakarta, seperti dikutip
sukabumiNews.net dari Merdeka.com, Rabu kemarin.
Menurut Jusuf, saat penangkapan 11 aktivis diduga ingin
melakukan makar itu, sosok Tommy Soeharto tengah berada di luar negeri. Untuk
itu, pihaknya meyakini bahwa jagoan bakal diusung dalam Pilpres tahun 2019 itu
tidak terlibat apapun dalam kasus tersebut.
"Saat kejadian beliau sedang tidak ada di dalam
negeri," ungkapnya.
Terkait bantahan dilakukan kelompoknya, Jusuf mengklaim
bukan atas permintaan Tommy. Namun, Ini dianggap perlu dilakukan agar citra
Tommy Soeharto dan Parsindo tidak rusak.
Penegasan bahwa tidak ada perintah, didasari bahwa Tommy
Soeharto bukan termasuk penggusur Parsindo. Meski begitu, pihaknya menegaskan
tetap mendukung Tommy Soeharto maju dalam Pilpres 2019. Jusuf bahkan mengklaim
banyak masyarakat meminta bungsu Soeharto memimpin Indonesia.
Maka itu, Jusuf menegaskan Parsindo berinisiatif melakukan
klarifikasi mengenai tuduhan penyandang dana dalam aksi makar. "Tidak ada
permintaan. Ini pernyataan kami sebagai partai politik dan sebagai masyarakat.
Tentu sudah klarifikasi sebelumnya (kepada Tommy Soeharto)."
Jusuf menambahkan, Parsindo juga menganggap munculnya isu
penyandang dana makar sebagai gerakan kontra intelijen. Sehingga pihaknya yakin
bahwa cara dilakukan itu merupakan tindakan keji dituduhkan kepada Tommy
Soeharto. Terlebih sosok itu merupakan anak mantan presiden.