BATAM
– Ibarat tanaman yang mulai dipupuk,
perjudian di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sampai dengan akhir tahun 2016 tumbuh sangat subur. Hal itu terjadi karena diduga ada bekingan dari aparat dan pemerintah
setempat. Buktinya, meski banyak warga yang
melapor keberadaan tempat judi tersebut,
hingga kini belum ada tindakan tegas dari aparat.
Akibatnya warga yang tinggal di seputar kawasan
perjudian itu tepatnya di ‘Clas Royale Nagoya’ depan salah satu hotel tenama di
pulau itu merasa resah dan gelisah.
Mereka khawatir dampak dari perjudian akan berpengaruh negatif terhadap
kehidupan sosial serta ketenangan warga.
Sopiat
Hasrat Gulo, salah satu warga yang tempat tinggalnya tidak terlalu jauh
dari lokasi perjudian ‘Clas Royale
Nagoya’ menuturkan, lambat laun akan banyak warga masuk dalam pusaran kegiatan
judi tersebut. Dia kecewa karena sejauh ini tidak ada tindakan dari aparat
terhadap para penyelenggara dan pemain judi yang jelas-jelas melanggar norma
hukum pidana.
“Saya
pun sangat kecewa, karena selama ini kepolisian setempat yang dalam hal ini
Polresta Balerang, Kepulauan Riau, Batam, seolah tidak peduli dengan apa yang
dirasakan oleh warga saat ini,” ucapnya kepada wartawan. “Dan saya akan sangat
sedih jika nantinya warga dan keluarga saya akan terpengaruh dengan judi ini,”
sesal Sopiat.
Keenganan
aparat dalam memberantas perjudian di ‘Clas Royale Nagoya’ melahirkan tanda
tanya bagi warga. Mereka acung jempol kepada jajaran kepolisian yang dengan
sigap melibas habis tempat penimbunan BBM bersubsidi. “Tapi kenapa kini aparat kepolisian dan
pemerintah sebagai penegak hukum seperti melempem, seolah kehabisan batre?”
tanya warga.
“Tahun
lalu, Polda Kepri dan Polresta Barelang sangat tegas dalam bertindak, hingga
semua lokasi perjudian di wilayah kota
batam lenyap. Kenapa hari ini tindakannya melemah?” Sambung Sopiat, merasa
heran.
Pantauan wartawan sukabumiNews.net di lapangan, terdapat banyak mesin ‘Gelper’ yang digunakan di
lokasi judi itu. Padahal mesin tersebut semestinya digunakan untuk permainan
anak-anak seperti doraemon, poker, dan lain sejenisnya. Ironisnya pengusaha judi telah mengantongi SIUP yang dikeluarkan
oleh BPM-PTSP Kota Batam. (N. Gulo)