sukabumiNews.net, SIMPENAN - UPT Puskesmas Simpenan,
Kabupaten Sukabumi menyiagakan tiga unit ambulance yang siap beroperasi selama
24 jam dalam rangka menghadapi,
mengantisipasi, dan menanggulangi bencana. Ketiga ambulance tersebut dapat
dipanggil ke lokasi yang membutuhkan evakuasi korban bencana di seluruh wilayah
Kecamatan Simpenan.
"Pemanggilan ambulance tersebut dapat dilakukan melalui
kantor kami atau melalui pos bencana yang ada di tiap-tiap desa," kata
Kepala UPT Puskesmas Simpenan, H. Hendra Priatna kepada wartawan, Selasa
(20/12/2016) lalu.
Sifat bencana itu tidak dapat diprediksi. Begitu juga adanya
korban pada bencana. Yang jelas, wilayah Simpenan termasuk kawasan rawan banjir
dan longsor. Sebagai penyedia layanan kesehatan di tingkat kecamatan, ujar
Hendra, Puskesmas Simpenan berkewajiban untuk mengerahkan segala sumber daya
untuk meminimalisir jumlah korban dan risiko bencana.
"Kami juga
menyiagakan dua bidan dan dua perawat di tiap puskesmas pembantu yang
ada di desa sebagai langkah antisipasi jika diperlukan dalam keadaan darurat
bencana," kata dia.
Guna mempermudah
langkah antisipasi, Kantor Kecamatan membentuk pos bencana di tiap-tiap desa
yang dipusatkan di Pospol yang terdapat di Desa Cidadap. Para kepala desa
diberi tugas tambahan sebagai penanggung jawab operasional pos bencana di
desanya masing-masing.
Camat Simpenan, Ahmad Munawar menyatakan, pihaknya
tetap memberlakukan siaga banjir dan
longsor. Siaga longsor dan banjir berlaku bagi desa-desa yang dilalui Sungai
Cimandiri yakni Desa Mekarasih, Cibuntu,
Cidadap, dan Desa Loji. Pada setiap musim hujan, keempat desa ini kerap dilanda
banjir sekaligus longsor di sekitar perbukitan.