sukabumiNews, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia (UI) Prof DR Sarlito Wirawan dikenal sebagai sosok yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama dan pernah mengatakan bahwa "Islam dan Tuhan Tidak Perlu Dibela".
Pernyataan Sarlito ini disampaikan melalui tulisanya berjudul "Mungkinkah Menistakan Agama?" yang di publikasikan oleh selasar.com, kamis (3/11/2016). Tulisan tersebut Sarlito tulis sebagai bentuk respon ketidak setujuanya dengan Aksi Bela Islam 4 November 2016 esok harinya kala itu.
"Pandangan saya mungkin tidak begitu populer, tetapi untuk saya, Islam dan Tuhan tidak perlu dibela. Anak-anak, perempuan, orang yang lemah dan tak berdaya, orang fakir dan yatim piatulah yang patut dibela, dan hal itulah yang sesuai dengan ajaran Islam" tulis Prof Sarlito.
Sarlito mengawali tulisanya dengan paragraf awal : "Demonstrasi dalam rangka membela Tuhan makin banyak. Hal ini membuat saya bertanya, "Mungkinkah membela agama?". Pertanyaan selanjutnya, "Sebegitu lemahkah Tuhan dan Agama sehingga memerlukan pembelaan dari umatnya?"
Dalam tulisanya ini Sarlito juga secara jelas membela Ahok pada kasus penistaan Al-Qur'an Surat Al Maidah di Kepulauan Seribu. Sarlito secara jelas menuliskan bahwa maksud Ahok bukan untuk menistakan Al-Qur'an.
11 Hari sejak tulisan tersebut dipublikasikan, tiba-tiba kondisi kesehatan Sarlito menurun, ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin tanggal 14 November 2016 sekitar pukul 22.18 WIB. Dirilis sukabumiNews dari Islammedia, Rabu (16/11)
Pernyataan Sarlito ini disampaikan melalui tulisanya berjudul "Mungkinkah Menistakan Agama?" yang di publikasikan oleh selasar.com, kamis (3/11/2016). Tulisan tersebut Sarlito tulis sebagai bentuk respon ketidak setujuanya dengan Aksi Bela Islam 4 November 2016 esok harinya kala itu.
"Pandangan saya mungkin tidak begitu populer, tetapi untuk saya, Islam dan Tuhan tidak perlu dibela. Anak-anak, perempuan, orang yang lemah dan tak berdaya, orang fakir dan yatim piatulah yang patut dibela, dan hal itulah yang sesuai dengan ajaran Islam" tulis Prof Sarlito.
Dalam tulisanya ini Sarlito juga secara jelas membela Ahok pada kasus penistaan Al-Qur'an Surat Al Maidah di Kepulauan Seribu. Sarlito secara jelas menuliskan bahwa maksud Ahok bukan untuk menistakan Al-Qur'an.
11 Hari sejak tulisan tersebut dipublikasikan, tiba-tiba kondisi kesehatan Sarlito menurun, ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin tanggal 14 November 2016 sekitar pukul 22.18 WIB. Dirilis sukabumiNews dari Islammedia, Rabu (16/11)