sukabumiNews, BANDUNG - Protes terhadap masuknya pekerja asal China terus
bermunculan. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengungkapkan temuan
mengejutkan!
Buruh asal Negeri Komunis itu menjadi supir truk dan tukang
gali tanah, pekerjaan yang sebetulnya diharamkan pemerintah diisi tenaga asing.
Sebagaimana dirilis portalpiyungan.com, (1/8), ketua Umum
HIPMI Bahlil Lahadalia memprotes banyaknya tenaga asing mengisi lapangan kerja
baru di Tanah Air. Menurutnya, para tenaga kerja tersebut antara lain banyak
bekerja di proyek infrastruktur seperti pembangkit listrik dan pabrik pemurnian
tambang di Papua dan tempat lain.
“Kalau saya menangkap poin dari keterangan Presiden
(Jokowi), membangun perekonomian itu bertujuan menciptakan lapangan kerja baru
agar masyarakat tidak miskin. Ini kok banyak lapangan pekerjaan diisi tenaga
asing,” kata Bahlil. (koran Rakyat Merdeka, Senin, 1 Agustus 2016)
Saat kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 yang lalu,
pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berjanji bakal
menciptakan 10 juta lapangan kerja baru jika terpilih menjadi orang nomor satu
di Indonesia pada Pilpres tanggal 9 Juli 2014 lalu.
Menurut Jokowi, langkah itu diambil guna menekan angka
pengangguran di Tanah Air. “Menurunkan tingkat pengangguran 10 juta lapangan
kerja baru selama lima tahun,” kata Jokowi di Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada
Kamis (3/7/14).