sukabumiNews, SUKABUMI - Kondisi Pasar Semi Modern Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kian memprihatinkan, selain sampah yang terus dibiarkan menumpuk, pedagang dadakan yang dijanjikan hanya berjualan selama bulan puasa saja, sampai saat ini masih ada yang menggelar lapak di area parkir di depan pasar.
Kondisi ini banyak dikeluhkan konsumen, pasalnya selain bau busuk yang menyengat, jalan yang disediakan menjadi menyempit, serta halaman parkir menjadi semrawut. "Sudah bau sampah, ini jalan juga sempit dipakai berjualan," keluh Yuni (45).
Yuni yang mengaku setiap hari ke pasar merasa kurang nyaman dengan kondisi seperti itu. Menurutnya, seharusnya petugas pasar mencegah ini, karena dengan banyaknya pedagang yang menggelar lapak di tempat yang bukan semestinya, menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam mengelola pasar.
"Kalau dilihat, pasar ini seperti milik pribadi, berjualan seenaknya menghabiskan jalan dan area parkir," kesal Yuni.
Hal senada dikeluhkan Jefri (50). Ia mengaku prihatin dengan kondisi pasar semi modern tersebut. Menurut Jefri, selain tata kelola yang baik, pasar semi modern harusnya mampu memberikan pelayanan yang baik dan membuat nyaman pembeli, serta mampu bersikap tegas terhadap pedagang yang membandel.
"Kita jalan saja di dalam pasar sudah pengap, parkiran semrawut, entah pasar apa namanya ini? Jika ini terus dibiarkan, menurut saya tak usah jadi pasar semi modern, jadi pasar tradisional saja," terang Jefri.
Sementara, saat sukabumiupdate.com hendak melakukan konfirmasi ke Kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pasar Semi Modern Palabuhanratu, kepala UPTD sedang tidak ditempat. "Beliau sedang tidak di kantor," jelas staf pasar yang enggan disebutkan namanya.
Sebelumnya, sebanyak 34 pedagang kaki lima (PKL) memenuhi halaman parkir Pasar Semi Modern Palabuhanratu, dengan alasan hanya berjualan selama bulan puasa karena di dalam pasar pembelinya sepi. [sukabumiupdate.com]