sukabumiNews, SUKABUMI -- Sebagian besar pencari kerja di Kabupaten Sukabumi haya mengandalkan ijazah sekolah menengah atas (SMA). Sementara lulusan tingkat perguruan tinggi hanya mencapai sepuluh persen saja dari total jumlah pencari kerja.
Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah pencari kerja yang terdaftar sejak Januari hingga Juni 2016 lalu mencapai sebanyak 8.366 orang. "Kebanyakan lulusan SMA/SMK di Sukabumi tidak melanjutkan kuliah melainkan bekerja," kata Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin kepada wartawan Jumat (15/7).
Selain lulusan SMA, lanjut dia, pencari kerja di Sukabumi didominasi para lulusan SMP yakni mencapai 35 persen. Bahkan, masih ada lulusan SD yang menjadi pencari kerja sebanyak lima persen. Sedangkan pencari kerja yang lulusan universitas atau pendidikan tinggi masih minim sekitar sepuluh persen.
Tatang mengakui, peluang kerja yang ada di Sukabumi memang lebih banyak membutuhkan keahlian dibandingkan ijazah pendidikan. Misalnya perusahaan garmen yang kebanyakan membutuhkan keahlian menjahit.
"Ketika pencari kerja tersebut hanya lulusan SMA atau SD tapi bisa menjahit maka memenuhi persyaratan,’’ ujar dia.
Ditambahkan Tatang, jumlah pencari kerja selepas lebaran memang mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Contohnya selepas libur lebaran lalu tercatat sebanyak 538 orang yang membuat kartu pencari kerja ke Disnakertrans.
Pada hari biasa terang Tatang, jumlah pencari kerja yang membuat kartu kuning hanya sebanyak 50 orang per hari. Namu selepas lebaran jumlah pemohon kartu pencari kerja melonjak menjadi 180 oranag per hari.
Peningkatan ini lanjut Tatang disebabkan banyak perusahaan yang tengah membuka lowongan kerja selepas lebaran. Sementara sebelum Lebaran jarang perusahaan yang membuka lowongan kerja. Selain itu bertepatan dengan momen kelulusan tingkat SMA/SMK beberapa waktu lalu. Red**/ROL