FLORIDA - Apakah itu benar Chris Christie, Gubernur New Jersey yang dikenal ganas?
Ekspresi wajah Christie yang kosong dan tertekan saat dia
berdiri di belakang Donald Trump usai pemilihan pendahuluan Super Tuesday (1/3)
menjadi bahan ejekan di negara bagian dia dan di luarnya.
Kalimat pembukaan yang dia sampaikan dan juga penampilannya begitu tertekan, sehingga beredar guyonan di internet bahwa saat itu dia adalah seorang sandera yang dipaksa menyampaikan pernyataan.
"Gubernur Christie, berkediplah dua kali kalau Anda dalam bahaya!" kicau satu orang di Twitter, seperti dikutip sukabumiNews dari Beritasatu.com, Kamis (3/3).
Christie mengejutkan semua orang pekan lalu ketika dia resmi menyatakan dukungan pada Trump dan dalam beberapa hari berikutnya hadir di sisi pengusaha triliuner itu dalam setiap kampanye.
Namun pemunculannya pada Selasa malam itu menjadi yang paling banyak menyedot perhatian dan komentar di media sosial.
Jonah Goldberg dari kelompok National Review yang anti-Trump, menyebutkan bahwa ekspresi Christie seolah-olah dia sedang berpikir: "Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan?"
Christie memang telah menjadi juru kampanye bagi "tuan" barunya itu, dengan memperkenalkan Trump di beberapa kampanye, dan bertindak sebagai prajurit untuk menyerang pesaing, seperti Senator Marco Rubio.
Di negara bagian yang dipimpinnya, reaksi lebih keras lagi.
Mantan gubernur New Jersey Christine Todd Whitman, yang juga dari Partai Republik, mengatakan dia lebih baik memilih Hillary Clinton di Partai Demokrat daripada Trump.
"Saya malu bahwa Christie mendukung seseorang yang telah menyebarkan kebencian dan sikap rasis seperti Trump," kata Whitman.
Enam suratkabar di New Jersey dalam tajuk mereka mengatakan Christie tidak layak lagi menjadi gubernur. Mereka menyebutnya sebagai oportunis politik yang mengabaikan tugas sebagai gubernur, dan menyerukan agar dia mundur.
Christie yang dikenal sebagai pribadi dominan tampaknya pasrah menjadi nomor dua setelah Trump.
Dalam sebuah kesempatan di panggung, Trump terdengar lewat mikrofon menyuruh Christie untuk naik pesawat dan pulang ke rumah.
Selain itu, Christie menyebut sang kandidat yang seharusnya kawan lama dia sebagai "Mr. Trump," sementara Trump memanggil sang gubernur "Chris."
Christie membela keputusannya untuk mendukung Trump dalam sebuah acara radio.
"Saya telah mengenalnya secara pribadi selama 14 tahun dan saya yakin dia adalah orang terbaik untuk mengalahkan Hillary Clinton," kata Christie.
Profesor ilmu politik Montclair State University, Brigid Harrison, menggambarkan wajah Christie di belakang Trump Selasa lalu sebagai refleksi kesedihan.
"Ini sangat terlihat seperti orang patah hati, orang yang sedang menelan pil pahit," kata Harrison. Red***