Pengantin biasanya ditujukan kepada pria atau wanita ketika melangkah ke jenjang pernikahan. Keduanya menjadi pasangan yang saling melengkapi satu sama lain. Namun bagaimana jadinya jika yang memiliki pengantin tersebut adalah Alquran?
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, bahwa segala sesuatu memiliki pengantinnya masing-masing, termasuk dengan kitab yang berisi kalam Allah SWT ini. Namun, pengantin dalam konteks ini berbeda dengan makna pengantin yang dikenal selama ini.
Pengantin Alquran begitu indah dan agung. Kalimat-kalimat yang ada sangat mempesona, dengan nasihat-nasihat yang menimbulkan kesan mendalam. Lantas, siapa sebenarnya pengantin yang bikin penasaran tersebut? Berikut ulasannya.
Ternyata, pengantin Alquran atau Arus al-Quran adalah surat Ar Rahman. Inilah satu-satunya surah yang dimulai dengan nama Ilahi. Surat yang memiliki makna Yang Maha Pemurah ini, jika dibaca dengan seksama berisi berbagai aspek kehidupan dan unsur-unsur ciptaan yang berlainan secara berpasangan. Nabi Muhammad SAW mengabarkan langsung tentang berita ini.
Ali ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya” Setiap sesuatu ada pengantinnya. Dan pengantin Alquran adalah surah Ar Rahmaan” .(HR. Baihaqi)
Surat Ar Rahman turun di Kota Mekkah pada periode awal. Surat ke-55 ini terdiri dari 78 ayat dan berisi tentang kemurahan Allah SWT serta nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada jin dan manusia. Semuanya itu adalah tanda-tanda dan akibat-akibat yang memancar dari satu Sebab.
Jika dibaca maknanya, maka akan ditemukan kalimat mempesona dengan berbagai nasihat agung. Di dalamnya terulang sekian kali ayat dan diibaratkan dengan aneka hiasan yang dipakai oleh pengantin. Surat yang memiliki banyak kemuliaan ini menunjukan luasnya rahmat, meratanya ihsan dan karunia yang tidak terhitung. Dan diakhiri dengan pertanyaan dari Allah SWT “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” dengan 31 kali pengulangan.
Al-Biqa’iy dalam tafsirnya yang bernama Nazhm ad-Durar (Untaian Permata) mengatakan bahwa surah inilah yang menjadi pengantin sesungguhnya. Isinya mengandung aneka hiasan dan pakaian indah, mutiara, permata, dan manikam...,. Dialah pengantin sesungguhnya, dengan segala kenikmatan, keindahan, kebahagiaan, dan kesempurnaan.
Inti pesan dari surat pengantin ini adalah perintah untuk bersyukur. Allah menjelaskan tentang semua kenikmatan yang sudah Ia berikan, lalu kemudian menantang manusia untuk menjawab “nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”. Sungguh tidak ada satu pun nikmat yang bisa didustakan. Kita seharusnya Merasa sangat malu dan tidak akan berhenti bersyukur pada-Nya.
sumber: infoyunik