sukabumiNews, SUKABUMI -- Kasus bencana longsor mulai sering terjadi di Kabupaten/Kota Sukabumi. Kondisi ini dikarenakan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, dalam sepekan ini sudah tercatat sebanyak enam kali longsor. ‘’ Longsor terjadi di tengah tingginya intensitas hujan,’’ ujar dia di Sukabumi, seperti dikutip sukabumiNews dari ROL, Jumat (11/3).
Namun bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa tetapi menyebabkan bangunan rumah rusak. Untuk menghadapi peningkatan kasus bencana Pemkab Sukabumi sudah menetapkan siaga darurat bencana longsor dan banjir mulai 11 Januari hingga 11 April mendatang.
Sebelumnya, sebanyak dua bangunan rumah di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi rusak diterjang longsor. Longsor terjadi akibat tebing setinggi 20 meter roboh. Kejadian tersebut terjadi di Kampung Pancalikan RT 02 RW 15 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak pada Rabu (9/3) sore. Dua rumah yang rusak merupakan milik Ocid Suhendar (51 tahun) dan Darus (45 tahun).
"Longsor menyebabkan dapur dan kandang kambing amblas ke pinggiran sungai," ujar salah seorang warga yang rumahnya rusak, Ocid kepada Republika.co.id, Kamis (10/3) sore.
Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Ocid menerangkan, longsor terjadi setelah kawasan Cibadak diguyur hujan deras. Kerugian akibat longsor diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Setelah bencana, kata Ocid, ia mendapatkan bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. Bantuan tersebut berupa terpal dan paket higienis dari PMI.