sukabumiNews (mni). BABEL - Rosmitha, wanita yang akrab disapa Aci ini akhirnya terpilih oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan menggeser puluhan pelatih muda lainnya dari seluruh Indonesia yang mengajukan aplikasi untuk pendidikan kepelatihan setahun di Jerman.
"Secara pribadi saya bangga karena bisa terpilih dari beberapa orang yang berkeinginan ke Jerman,” kata Aci.
Pendidikan kepelatihan selama satu tahun di Jerman diakui memang langka, karena itu Aci kepada wartawan menyatakan rasa bersyukur karena dirinya mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan PASI dan KONI Babel. "Mudah-mudahan saya mendapat banyak ilmu di Jerman untuk kembali mengabdi dan mengembangkan atletik di Indonesia khususnya di Bangka Belitung," tutur Aci.
"Secara pribadi saya bangga karena bisa terpilih dari beberapa orang yang berkeinginan ke Jerman,” kata Aci.
Pendidikan kepelatihan selama satu tahun di Jerman diakui memang langka, karena itu Aci kepada wartawan menyatakan rasa bersyukur karena dirinya mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan PASI dan KONI Babel. "Mudah-mudahan saya mendapat banyak ilmu di Jerman untuk kembali mengabdi dan mengembangkan atletik di Indonesia khususnya di Bangka Belitung," tutur Aci.
Aci sendiri sebelumnya pernah menjadi atlet nasional. Peraih medali perak di nomor sapta lomba di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004 Palembang ini bahkan sempat dipanggil untuk masuk Pelatnas SEA Games Thailand, 2007. Namun, ia gagal diberangkatkan. Selepas PON 2008 di Samarinda, Aci memutuskan untuk menjadi pelatih. Aci juga sempat terjun ke dunia sepakbola. Bahkan, dengan kemampuan sprintnya yang sangat baik, Aci ditunjuk sebagai striker tim nasional Sepakbola Putri saat SEA Games Philipina dan prakualifikasi piala Asia di Vietnam. “Tapi, kita susah menangnya, sepakbola wanita dalam negeri selalu dadakan, dan gak punya liga profesionalnya, kalah sama negara tetangga,” ujar Aci.
Editor: Malik