sukabumiEkbis, JAKARTA - Kecenderungan dolar yang menguat
akibat data-data ekonomi yang positif tercatat masih menekan rupiah. Meski
dolar pada perdagangan Rabu (4/3/2015) ini tercatat melemah tipis, tapi rupiah
belum mampu keluar dari kisaran Rp. 12.000.900 per
dolar AS. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate
(JISDOR) Bank Indonesia, mencatat nilai tukar rupiah terkoreksi satu poin saja
ke level 12.963 per dolar AS dari 12.962 per dolar AS pada perdagangan
sebelumnya.
Sementara itu,
data valuta asing Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah masih belum keluar
dari kisaran 12.900 per dolar AS. Rupiah tercatat melemah 0,01 persen saja ke
level 12.964 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:53 waktu Jakarta.
Setelah dibuka
melemah di level 12.975 per dolar AS, rupiah pada perdagangan hari ini tercatat
masih berkutat di kisaran 12.960 - 12.977 per dolar AS.
Ekonom PT Bank
Central Asia Tbk, David Sumual menjelaskan, data manufaktur Amerika Serikat dan
China tercatat sangat baik hingga melampaui ekspektasi para pelaku pasar.
Secara umum, dolar AS tercatat masih menguat akibat data ekonomi yang tengah
pulih.
Menurutnya,
keputusan China untuk memangkas suku bunganya akhir pekan lalu juga berpengaruh
pada pergerakan rupiah.
"Saat ini
pasar global tengah tumbuh positif dan membuat rupiah cenderung melemah. Pekan
ini, sepertinya rupiah masih akan berkutat di kisaran 12.900 - 13.000 per dolar
AS," tandasnya.