sukabuminews,SUKABUMI, Peran serta warga dalam merehab rumah tidak layak huni ternyata masih tinggi. Setidaknya, itulah yang terlihat di Keluarahan Limusnunggal Kota Sukabumi. Sepuluh rumah yang direhab dengan dana Bantuan Gubernur 2014 hampir semuanya menghabiskan dana diatas plafon yang ditentukan.
Deden Sujatma,
Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat atau BKM Amanatul Ummat Kelurahan
Limussunggal mengungkapkan nilai bantuan gubernur sebenarnya hanya Rp 14,6 Juta. ‘’Nilai itu
adalah untuk bahan dan upah kerja. Kalau dihitung dengan Biaya Operasional BKM
nilanya Rp 15 juta per rumah. Tetapi, kerabat dan warga sekitar penerima
manfaat ternyata memberikan dukungan materi yang luar biasa’’, ungkap Deden.
Sebagai contoh, Deden
Menunjuk rumah warga bernama Upinah. Janda tua yang tinggal RT 2 RW 6 itu memiliki rumah yang hampir roboh seluas
50 meter persegi. Deden menambahkan rumah Upinah ditaksir telah menghabiskan
dana sekitar Rp 30 juta.
Menurut Deden, pihak
BKM Amanatul Ummat sama sekali tak menambah kekurangan dana bagi rehab rumah
Upinah. Deden juga menjelaskan selain sumbangan warga sekitar, kerabat Upinah
yang tinggal diluar kota juga banuak yang menyumbang. Seorang kerabat Upinah
yang berprofesi tukang bangunan bahkan
membantu dengan tenaga dan pikirannya sehingga rumah itu terbangun dengan tepat
guna.
Yang menarik,
ternyata semua rumah yang direhab dengan
dana Bantuan Gubernur memiliki tanda-tanda yang sama. Deden mengungkapkan semua
anggota BKM memutuskan biru adalah warna
yang menunjukkan rumah itu direhab dengan stimulus dana dari Program BAN GUB.
Menurut Deden, BKM Amanatul Ummat tidak ingin member tanda berupa tulisan dari
setiap rumah yang direhab. ‘’Cukup dengan warna yang sama sehingga kesannya
lebih bermartabat’’, ujar Deden.
Tags
sukabumi