Laporan: Budi Kecil
[sukabumiNews] SUKARAJA - Usulan
masyarakat tentang rencana pembangunan melalui musrembang atau musyawarah
rencana pembangunan tingkat desa sering sia-sia. Hal itu terungkat saat wartawan berbincang
dengan Ephar Sayid Abdullah, S.AB kades Sukaraja Kabupaten
Sukabumi Rabu 14/01 di kantor desa
Sukaraja.
Menurut Ephar, dari begitu banyak rencana pembangunan desa melalui musrembang
mungkin hanya satu dua saja yang bsa terealisir. “Usulan warga melalui
musrembang tingkat desa belum tentu terakomodir
dalam musrembang tingkat kecamatan, kabupaten, atau propinsi’’, ujar Dia.
Dia juga mengemukakan hal ini sering menjadi masalah tersendiri. Ephar
menambahkan banyak warga desa yang tak
paham akan hal ini. Karena itu, menurut Kades Ephar, pihaknya harus pintar-pintar memberikan
alasan. “Kalau tidak, banyak warga yang akhirnya enggan mengikuti musrembang karena merasa
sia-sia”, ucapnya.
Meski
demikian Ephar menambahkan, partisipasi tokoh masyarakat desa Sukaraja dalam
mengikuti musremban masih tetap terjaga. Dugaan Ephar, salah satu kuncinya
adalah pelayanan prima jajaran birokrasi desa. Sejak terpilih tiga tahun lalu,
Kades Ephar memang berhasil mengajak jajarannya untuk membuka palayanan sampai
jam 22.00.
Ephar merasa yakin bila sekitar 16 ribu warganya
telah merasa dilayani dengan baik, maka partisipasi warga dalam berbagai
program pembanngunan pasti akan tetap
tinggi. Tetapi, secara manusiawi Ephar juga mengaku bila dirinya sering merasa
sia-sia melaksanakan musrembang ketika usulan warga dalam musrembang tak pernah
digubris pemerintah.