BOGOR - Pemerintah Kota
Bogor dan Institut Pertanian Bogor membentuk tim pendeteksi kesehatan pohon dan
penyusun pusat data pohon.
Pembentukan dua tim itu bertujuan mencegah pohon tumbang yang dapat mencelakai atau mematikan manusia. Salah satu pemicu dibentuknya kedua tim itu ialah peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor, Minggu (11/1) lalu, yang mengakibatkan tujuh orang tewas.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, kejadian di Kebun Raya Bogor jangan sampai terulang lagi.
”IPB punya teknologi yang bisa mencegah pohon tumbang dengan deteksi dini,” kata Bima, seperti dikutip sukabumiNews dari Kompas.com, Selasa (20/1), di Bogor.
Teknologi dimaksud ialah sonic tomography, yang dapat mendeteksi kondisi dalam batang pohon tanpa merusaknya. Sebelumnya, pendeteksian kondisi kesehatan pohon pernah dilakukan, tetapi dengan cara melubangi batang untuk diambil sampel guna diteliti.
Untuk pendeteksian kesehatan pohon, IPB menugasi enam orang. Tiga di antaranya adalah doktor dengan kompetensi masing-masing deteksi kesehatan pohon tanpa merusak, dendrologi, dan entomologi fitopatologi.
Pohon-pohon yang akan dipe- riksa kondisinya berada di Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Juanda, dan Jalan Pajajaran.
Selain tim pendeteksi kesehatan pohon, di empat ruas jalan utama tersebut juga akan bekerja tim penyusun pusat data pohon. Tim terdiri atas tiga doktor dengan kompetensi masing-masing dendrologi atau silvikultur, sistem informasi geospasial atau teknologi informasi, dan arsitektur lanskap.
Pohon-pohon yang terdeteksi sakit sehingga rawan tumbang, kata Bima, akan segera dipangkas atau ditebang. [kompas.com/sukabumiNews]
Pembentukan dua tim itu bertujuan mencegah pohon tumbang yang dapat mencelakai atau mematikan manusia. Salah satu pemicu dibentuknya kedua tim itu ialah peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor, Minggu (11/1) lalu, yang mengakibatkan tujuh orang tewas.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, kejadian di Kebun Raya Bogor jangan sampai terulang lagi.
”IPB punya teknologi yang bisa mencegah pohon tumbang dengan deteksi dini,” kata Bima, seperti dikutip sukabumiNews dari Kompas.com, Selasa (20/1), di Bogor.
Teknologi dimaksud ialah sonic tomography, yang dapat mendeteksi kondisi dalam batang pohon tanpa merusaknya. Sebelumnya, pendeteksian kondisi kesehatan pohon pernah dilakukan, tetapi dengan cara melubangi batang untuk diambil sampel guna diteliti.
Untuk pendeteksian kesehatan pohon, IPB menugasi enam orang. Tiga di antaranya adalah doktor dengan kompetensi masing-masing deteksi kesehatan pohon tanpa merusak, dendrologi, dan entomologi fitopatologi.
Pohon-pohon yang akan dipe- riksa kondisinya berada di Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Juanda, dan Jalan Pajajaran.
Selain tim pendeteksi kesehatan pohon, di empat ruas jalan utama tersebut juga akan bekerja tim penyusun pusat data pohon. Tim terdiri atas tiga doktor dengan kompetensi masing-masing dendrologi atau silvikultur, sistem informasi geospasial atau teknologi informasi, dan arsitektur lanskap.
Pohon-pohon yang terdeteksi sakit sehingga rawan tumbang, kata Bima, akan segera dipangkas atau ditebang. [kompas.com/sukabumiNews]
Tags
regional