sukabumiNews, PALABUHANRATU - Sektor pariwisata pantai dan
air panas di Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan tingkat kunjungan hingga 50
persen pada musim hujan. Sebaliknya, tingkat kunjungan wisata arung jeram di
Kabupaten Sukabumi malah meningkat.
Koordinator Lapangan Pos Retribusi Pariwisata Palabuhanratu
Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Sukabumi Febby
Marwan Taufan, mengatakan, bila dibandingkan dengan musim kemarau, wisata
pantai di Palabuhanratu dan sekitarnya menurun drastis lebih dari setengahnya.
Hal tersebut terlihat dari jumlah wisatawan domestik
Kabupaten Sukabumi ataupun luar kabupaten.
Dia menjelaskan, toll gate yang dia awasi merupakan gerbang
utama untuk memasuki wisata pantai di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, dan
Cisolok. Terdapat sejumlah wisata pantai primadona di wilayah Palabuhanratu dan
sekitarnya.
Adapun wisata pantai tersebut, yaitu Pantai Pantai Citepus,
Pantai Sukawayana, Pantai Karanghawu, Pantai Karangpapak, Pantai Cimaja, Pantai
Cibangban, dan Pantai Cikembang. "Yang paling favorit adalah (Pantai)
Karanghawu untuk mandi dan Pantai Cimaja untuk selancar," katanya, kepada
wartawan, seperti dikutip sukabumiNews dari pikiran-rakyatcom, Ahad (14/12/2014).
Penurunan itu pun terlihat dari pemasukan retribusi yang
menurun. Untuk penerimaan retribusi awal Desember 2014 diperoleh Rp 7.106.000
dari 1.982 pengunjung. Pemasukan selama musim hujan di kisaran Rp 5 juta-Rp 7
juta per pekannya.
"Sementara pada musim kemarau bisa mencapai Rp 15
juta-Rp 20 juta per pekan," katanya.
Kepala UPTD Pariwisata Wilayah 4 Disparbudpora Kabupaten
Sukabumi Dedi Jubaedi mengaku, penurunan tersebut memang lebih disebabkan musim
hujan. Di samping itu, dia tak memungkiri bahwa sejumlah objek wisata
memerlukan penataan, seperti objek wisata air panas Cipanas, Kecamatan Cisolok,
yang juga menurun tingkat kunjungannya.
Sebaliknya, kondisi berbeda dialami sejumlah objek wisata
arung jeram yang dikelola swasta justru meningkat. Demikian diungkapkan Manajer
Operasional Arus Liar.
Asep Kunang Gunawan mengaku, animo wisatawan terhadap arung jeram pada musim hujan justru meningkat.
"Karena air besar dan permainan lebih menantang.
Terlebih, ramai pada Sabtu dan Minggu," katanya.