GARUT - Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke -VIII
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat dengan agenda utama
pemilihan ketua HKTI Jawa Barat berlangsung terlambat dari jadwal yang sudah
diagendakan.
Sesuai jadwal, Musda yang dihelat di Gedung. Pendopo Garut,
Jalan Kabupaten, Jumat (21/11/2014) itu dimulai pukul 14.00 WIB. Akan tetapi,
acara baru dimulai pukul 16.00 WIB, karena menunggu rombongan Sekretaris
Jenderal HKTI Fadli Zon.
Sejumlah perserta yang merupakan para pengurus HKTI di 24
kabupaten/kota di Jawa Barat yang tampak bosan menunggu justru asyik menagamati
berbagai produk batu akik yang dipajang para pedagang di sekitar area Musda.
Agenda utama Musda tahun ini yaitu pemilihan ketua HKTI Jawa
Barat periode 2014-2019 serta menetapkan agenda kerja selama 5 tahun mendatang.
Selain itu, ada pula laporan pertanggungjawaban kepengurusan
periode sebelumnya. Musda berlangsung selama 2 hari hingga Sabtu (22/11/2014)
ini tetapi panitia pelaksana berusaha untuk merampungkannya dalam sehari.
Tahun ini, Ketua HKTI Jawa Barat Rudy Gunawan kembali
diajukan untuk menduduki jabatan tersebut. Rudy yang juga selaku Bupati Garut
itu telah memimpin HKTI Jawa Barat selama dua periode sejak 2004 silam.
Pada Musda yang berlangsung tahun 2009 di Indramayu, dia
kembali terpilih untuk kali kedua secara aklamasi. Tidak ada pembatasan periode
bagi ketua yang menjabat sehingga Rudy bisa dicalonkan kembali jika mendapat
dukungan dari anggota.
Terkait terpecahnya kepengurusan HKTI di tingkat pusat antara
Ketua Umum Oesman Sapta Odang dan Prabowo Subiyanto, Rudy menyatakan tidak
pernah ada keretakan apapun di Jawa Barat. Hal itu menurutnya dipengruhi oleh
netralitas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan terhadap keberadaan HKTI.
Disinggung mengenai sejumlah masalah pertanian di Jawa Barat
yang menurut HKTI harus mendapat perhatian serius di antaranya adalah
berkurangnya area pertanian karena alih fungsi lahan, kekeringan, kelangkaan
pupuk, serta kurangnya pemahaman petani terhadap mutu komoditas pertanian.
Menurut Rudy, selama lima tahun ke belakang lembaga yang
dipimpinnya terus mendorong pemerintah untuk merealisaikan berbagai kebijakan
demi kesejahteraan petani. "Kami juga terus mendorong pembangunan sistem
pengairan secara besar," katanya, seprti dikutip sukabumiNews dari PRLM, Jumat (21/11/2014)
Sementara itu, Fadli Zon berharap pemerintah pusat tetap
tidak melupakan sektor pertanian kendati saat ini ada kecenderungan orientasi
terhadap optimalisasi sektor maritim.