JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)
akan memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2014 (HGN), dan Hari Ulang Tahun
Guru Republik Indonesia ke-69 (HUT PGRI), dengan menerapkan konsep revolusi
mental melalui bidang pendidikan. Penerapan itu mengingat peranan pendidikan
sebagai kunci utama peningkatan kualitas manusia Indonesia.
Tema HGN 2014, dan HUT PGRI ke-69 adalah Mewujudkan Revolusi
Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru. Kemdikbud mencatatkan sebanyak
3,1 juta guru yang mengajar sekitar 53 jutaan peserta didik di tahun 2014.
Revolusi mental merupakan konsep peningkatan kualitas manusia
untuk memajukan Republik Indonesia. Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo,
beberapa waktu lalu, pembangunan Indonesia tidak mungkin maju, tanpa melakukan
perombakan sumber daya manusia. Sehingga, sehebat apapun kelembagaan yang
diciptakan, selama lembaga tersebut ditangan oleh manusia yang salah kaprah
maka tidak mungkin maju. Untuk itulah, peningkatan kualitas manusia sangat
diperlukan untuk mengubah arah bangsa ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan
mengungkapkan pendidikan merupakan interaksi antar manusia, yaitu antara
pendidik dan peserta didik. Menurutnya, wajah masa depan Republik Indonesia
berada di kelas-kelas. "Guru (pendidik) adalah pelukis masa depan Republik
ini, sehingga cara kita menghargai guru adalah cara kita menghargai masa
depan," ujarnya.
Mendikbud mengatakan Hari Guru Nasional akan jadi momentum
awal pendidikan sebagai sebuah gerakan. Pendidikan harus dipandang sebagai
sebuah gerakan. Secara konstitusional pendidikan adalah tanggungjawab negara,
namun secara moral pendidikan adalah tanggungjawab setiap orang terdidik,
ujarnya. Mendikbud menambahkan bukan berarti pemerintah kemudian lepas tangan,
pemerintah justru harus terlibat dan mengajak sebanyak mungkin elemen
masyarakat untuk terlibat dalam pendidikan.
2015, Penguatan Layanan Profesional Guru
Penguatan layanan profesional guru akan menjadi fokus
perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di tahun 2015.
Program ini menitikberatkan pada penilaian kinerja guru secara individu. Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Mutu Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Kemdikbud (BPSDMP dan PMP) Syawal Gultom mengungkapkan sepanjang milestone
pembinaan guru yaitu sejak 2004 belum memberikan kinerja guru yang maksimal.
Untuk itu, penguatan layanan profesional berbasis individu akan dilakukan.
Menurut Syawal, peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui institusi, maupun
individu. “Paling maksimum dr individu makanya diperlukan penilaian
kinerja,”jelasnya.
Sebagai informasi, milestone pembinaan guru dimulai tahun
2004 guru dinyatakan sebagai sebuah profesi. Mendongkrak kualitas masukan.
Dilanjutkan, tahun 2006 mulai sertifikasi, dan 2008 mulai dibayarkan tunjangan
profesi.
Tidak hanya itu, Syawal menambahkan diklat tatap muka jalan
terus kita akan mengembangkan diklat secara online bagi guru2 yang kita pandang
perlu. Rencananya, program ini akan berlangsung bagi 3,2 juta guru yang
tersebar di 207-an ribu sekolah tersebar di Indonesia dari jenjang Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
Kejuruan dan sederajat.
Edukasi lagu wajib nasional
Ada warna baru pada peringatan HGN 2014 dan HUT PGRI kali
ini. Kemdikbud mendaulat konduktor kebanggaan Indonesia, Addie Muljadi
Sumaatmadja (Addie M.S.), pada perhelatan Hari Guru Nasional 2014, dan HUT
PGRI.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan
mengungkapkan pesan tersirat akan pemilihan konduktor pada perhelatan tahunan
bagi guru ini. Menurut Menteri Anies, suguhan orkestra merupakan simbol
pendidikan sebagai sebuah gerakan.
Kemudian, Mendikbud
Anies menambahkan, kehadiran konduktor dapat memberikan nyawa, menyajikan
nuansa, menyodorkan perasaan tujuan yang sama. Dia menegaskan pemerintah
melalui Kemdikbud dapat berfungsi sebagai konduktor yang memimpin, dan mengajak
semua elemen untuk terlibat dalam pendidikan. "Kementerian ini adalah
konduktor itu, mengajak semua orang untuk terlibat, ikut ambil bagian dalam
orkestra pendidikan," jelasnya, hari ini (24/11).
Di sisi lain, Mendikbud Anies pun mengangggap pemilihan lagu
wajib nasional menjadi relevan, untuk mengingat bahwa setiap elemen masyarakat
bisa menjadi bagian besar dalam sebuah gerakan perubahan.
Sorch: kemdiknas.go.id