MAJALENGKA - Semua anggota DPRD Majalengka pada minggu depan
kembali akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar kota. Minggu sebelumnya
semua anggota baru saja pulang melakukan diklat di Jakarta selama tiga hari.
Alasan kunjungan kerja yang dilakukan hampir setiap minggu
tersebut untuk menyelesaikan empat raperda.
Menurut sumber di dewan, rencananya pada Senin (24/11/2014)
semua anggota dewan akan pergi ke sejumlah kota untuk mengkonsultasikan raperda
yang tengah dibahasnya. Panitia khusus 1 yang menangani Raperda tentang
Pemerintahan Desa akan berangkat ke Bandung-Jakarta. Anggota dewan yang
tergabung dalam pansus 2 dan membahas soal raperda Perubahan nama Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sukahaji menjadi Perusahaan Daerah Bank perkreditan
Rakyat Majalengka akan berangkat ke Cirebon dan Tegal untuk melakukan study
banding.
Anggota dewan yang tergabung dalam pansus 3 yang membahas
raperda perubahan atas perda No 9 tahun 2010 tentang pajak daerah mengagendakan
study banding Bandung selama 3 hari, serta Pansus 4 yang membahas raperda
Retribusi Pelayanan Kesehatan di Majalengka berangkat ke Jakarta dan Bandung.
Salah seorang pimpinan DPRD Majalengka, Dadan Daniswan ketika
dimintai nkonfirmasi mengenai agenda dewan yang hampir setiap minggu melakukan
kunjungan kerja ke luar kota menyatakan, dewan sedang melakukan tugas kerja
yang targetnya harus selesai pada Desember tahun ini.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh dewan saat ini adalah
penuntasan pekerjaan dewan sebelumnya yang harus segera dituntaskan karena
dikejar target waktu.
“Kami menuntaskan empat raperda yang harus segera disahkan
menjadi perda baru, semua itu adalah PR dari dewan lama. Bayangkan kami
dilantik Agustus, setelah itu membahas kelengkapan dewan, September kami harus
langsung bekerja membahas beberapa raperda,” ungkap Dadan.
Makanya menurut Dadan kunjungan kerja ke luar kota penting
dilakukan untuk berkonsultasi dan melakukan study banding agar ketika penetapan
raperda menjadi peraturan daerah benar-benar komprehensif.
“Konsultasi ataupun study banding penting dilakukan, karena
ada sejumlah persoalan yang tidak bisa dikomunikasikan lewat telpon ataupun
email, penjelasannya butuh tuntas, kalau penjelasan di telpon ataupun lewat
email tidak semua terjawab, ” kata Dadan.