SUKABUMI,
[SUKABUMInews] - Permintaan sapi kurban di Kota Sukabumi, Jawa Barat meningkat
hingga 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu, walaupun saat ini harga sapi
tersebut meningkat sekitar 15 persen.
"Dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan sapi kurban meningkat drastis
bahkan hingga saat ini saja masih banyak konsumen yang memesannya, jika
dibandingkan dengan tahun lalu diperkirakan kenaikannya hingga 20 persen
lebih," kata pemilik lapak penjual sapi kurban CV Hikmah Putra di Jalan
Pajagalan, Kota Sukabumi, Ichwan Hamid, seperti dikutip ANTARA, Selasa (39/9).
Menurut Ichwan, jika dibandingkan dengan tahun lalu pembelian sapi kurban dari
lapaknya baru ramai mendekati Hari Raya Idul Adha, tetapi pada tahun ini
pemesan dan pembeli sudah ramai sejak tiga pekan sebelum Idul Adha. Bahkan,
hingga saat ini pembeli terus bedatangan bahkan harus mendatangkan sapi
cadangan dari peternakan.
Lebih lanjut, walaupun harga sapi meningkat sekitar 15 persen jika dibandingkan
dengan tahun lalu, tetapi animo warga yang ingin berkurban meningkat. Bahkan,
pembeli tidak hanya dari wilayah Sukabumi saja, tetapi dari berbagai daerah dan
juga ada yang dari luar negeri seperti Hawai, Amerika Serikat.
"Sapi yang dijual di lapak kami juga sudah dipesan dan dibeli oleh para
pengusaha tingkat nasional seperti Arifin Panigoro dan Rahmat Gobel serta
beberapa kementerian dan Badan Usaha Milik Negara memesan sapi dari
Sukabumi," tambahnya.
Sementara, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota
Sukabumi, Riki Barata mengatakan diperkirakan permintaan akan hewan kurban pada
tahun ini meningkat sekitar 10 persen. Tingginya animo warga yang ingin
berkurban ini harus diimbangi oleh pemeriksaan rutin terhadap kesehatan hewan
ternak.
"Dari pantuan yang kami lakukan di lapak-lapak penjualan hewan kurban
belum ditemukan adanya sapi maupun, kami, kerbau atau domba yang terjangkit
penyakit ternak seperti antrax. Namun dari beberapa sapi yang dijual di lapak
masih ada yang belum cukup umur," pungkasnya. (Red*/ANTARA)