"Selama musim kemarau kami setiap hari harus naik-turun ke daerah itu untuk mendapatkan air bersih," kata Ida, 23, warga setempat, Rabu (22/10/2014).
Ida mengaku, untuk sekadar mendapatkan satu jeriken air bersih, dia harus berjalan kaki hampir 2-3 kilometer. Menurutnya, pengambilan air bersih memang dibatasi karena warga yang membutuhkannya sangat banyak.
"Di sini memang selalu susah air bersih. Apalagi jika musim kemarau. Sudah dipastikan sulit air," tuturnya.
Menurut Ida, warga di wilayahnya terkadang memanfaatkan air sungai yang mengalir di tempat itu. Padahal, kondisi air sungai sangat tidak layak dikonsumsi lantaran kerap dipakai berkubang babi hutan.
"Ya mesti gimana lagi, kang. Saat tak kebagian air di sumber mata air, kami biasanya pakai air sungai meskipun kotor," tuturnya.
Ketua RW setempat Rosi mengaku, antrean warga yang ingin mendapatkan air bersih sudah menjadi pemandangan lumrah. Namun, lanjut Rosi, tak semua warga yang ikut antre bisa kebagian air.
"Debit di sumber mata air terbatas. Tak jarang ada warga yang tak kebagian air walaupun sudah antre dari pagi hingga sore," tuturnya.
Rosi menyebutkan, wilayah yang mengalami krisis air bersih berada di tiga kedusunan di 13 rukun tetangga (RT). Malahan tak jarang warga memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan mencuci dan mandi. "Jika terpaksa, air sungai itu kami pakai buat minum," tuturnya.
Kepala Desa Babakanpanjang Elly Sumaningrum mengaku, sudah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi krisis air bersih. Satu di antaranya mengajukan proposal bantuan namun belum ada tanggapan positif dari pemerintah.
"Ada 13 RT di tiga kedusunan yang mengalami krisis air bersih. Kami berharap agar permasalahan ini bisa ada jalan keluarnya," kata Elly.
Kepala Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan (Distarkimsih) Kabupaten Sukabumi Ade Setiawan mengaku, Pemkab Sukabumi akan membantu pembuatan pemipaan agar air bisa disalurkan ke warga. Menurut Ade, panjang pipa mesti dialokasikan untuk enam kilometer dari sumber mata air ke tempat berkumpulnya warga.
"Insya Allah kami akan bantu karena memang kondisi ini sudah sangat lama," kata Ade. Red*/METROTVnews