Gambar Ilustrasi. |
"Angka kasus penyebaran penyakit ini paling tinggi saat musim pancaroba,
bahkan pada musim kemarau ini kami mengimbau kepada warga untuk selalu
mewaspadai akan penyebaran penyakit ini yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
Aedes aegypti," kata Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Ritanenny Edlien Silyena
Mirah, Selasa (30/9/2014).
Menurut Rita, jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah kasus DBD mengalami
penurunan, karena dari data pihaknya di akhir bulan yang sama pada 2013
mencapai 597 kasus. Bahkan, pada 2012 lalu jumlah penyebaran penyakit ini Kota
Sukabumi sempat berada di urutan ke tiga se-Jabar dengan 926 kasus.
Walaupun kasus DBD ini mengalami penurunan secara kuantitas tapi angka tersebut
masih terbilang tinggi, bahkan selama tiga tahun terakhir Kota Sukabumi masih
dinyatakan sebagai daerah rawan DBD. Namun untuk korban meninggal dunia akibat
penyakit ini terbilang relatif kecil.
"Upaya yang kami lakukan untuk menekan penyebaran penyakit ini sekaligus
menurunkan jumlah kasus seperti dengan cara rutin melaksanakan pembinaan,
penyuluhan dan sosialisasi, termasuk pelaksanaan fogging atau pengasapan di
daerah rawan penyebaran penyakit ini atau sarang nyamuk," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat apalagi saat ini musim
kemarau untuk selalu melaksanakan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (GHBS) dengan
secara rutin menjaga dan memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan di
sekitar rumah kediamannya.
Rita mengatakan gerakan pemberantasan sarang dan 3-M (menutup, menguras dan
mengubur barang bekas) pun bisa membantu menekan penyebaran penyakit ini, sebab
pemberantasan dan antisipasi penyebaran DBD harus dimulai dari lapisan
masyarakat seperti rumah tangga.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat jika ada warganya yang diduga
terjangkit penyakit DBD untuk segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit
terdekat dan jangan sampai telat. Karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian
jika si pengidapnya telat mendapatkan penanganan medis," katanya. (Red*/Harianterbit)
BACA Juga: Diduga Terjangkit Virus DBD, Puluhan Warga Kebon Pedes Masuk Rumah Sakit
BACA Juga: Diduga Terjangkit Virus DBD, Puluhan Warga Kebon Pedes Masuk Rumah Sakit