Oleh: Cecep Luthfi Ar (Putra alm. KH. Dadun Abdul Qahar) |
Bulan Ramadhan, yakni bulan ke sembilan dalam urutan bulan Qomariyah ini memang
selalu memberi nuansa berbeda dari bulan sebelumnya, karena di bulan ini suasana
keakraban, persaudaraan, kasih sayang, senasib sepenanggungan, kedermawanan,
kepedulian akan sesama dan ke iklasan berpaut menjadi satu dalam menggapai rahmat,
ampunan dan ridlo-nya. Karena itu siapa yang
merasa gembira dengan hadirnya bulan ramadhan, Allah akan melindunginya dari
kehidupan neraka.
Satu hadis qudsi menyebutkan : barang siapa yang akan mencintaiku maka aku akan mencintainya, barang siapa yang akan memohon ampun kepadaku maka aku akan mengampuninya sebagai penghormatan terhadap bulan ramadhan. Kemudian allah memerintahkan kepada malaikat untuk mencatat amal kebaikan mereka dan allah menghapus dosa-dosanya di masa lalu.
Di riwayatkan pula dalam Kitabul Hayat bahwa Suhuf Ibrahim a.s. di turunkan pada malam pertama bulan ramadhan, taurat pada malam ke enam bulan ramadhan (tujuh abad setelah suhuf Ibrahim), Zabur pada malam ke dua belas bulan ramadhan, (dua belas abad setelah Zabur) dan Alquran diturunkan pada malam ke tujuh belas bulan ramadhan (enam abad setelah injil).
Oleh karenanya mari kita isi bulan ramadhan ini dengan berbagai kegiatan antara lain : 1. Shaum (sebulan penuh pada siang harinya) 2. Shalat tahajjud (qiyaumullail pada malam harinya) 3. Tadarus al Quran 4. Memperbanyak sodaqoh 5. I’tikaf 6. Mengeluarkan zakat fitrah
Bulan ramadhan merupakan wahana pelatihan diri agar kita menjadi manusia yang disiplin, patuh, taat, sadar, istiqomah, peduli akan sesama.