JAKARTA POST, edisi Hari Kamis, tanggal 3 Juli 2014 TELAH MENYAKITI, MELUKAI BEGITU MENDALAM HATI SAYA sebagai MUSLIM (SEMOGA KALIAN PAHAM SAYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL INI). Luka sembilu sekalipun menyayat jantung mungkin masih bisa diobati dan disembuhkan tetapi penghinaan KALIAN sudah cukup keterlaluan. Walaupun anda berdalih bahwa kronologi munculnya karikatur tersebut sebagai ekspresi atas menggemanya ISIS di belahan Timur Tengah. Tetapi mengapa anda mesti gelisah dengan peristiwa itu??? Kami saja yang muslim sangat biasa saja mensikapinya, kalaulah gelisah dengan peristiwa kemanusiaan yang berlabelkan Agama, mengapa kalian tidak gelisah dengan peristiwa kemanusiaan atas nama perdamaian dan HAM yang dilancarkan oleh Amerika dan sekutunya di belahan Timur Tengah dan kawasan Balkan???
Dengan karikatur ini kalian memancing kedamaian negeri ini di tengah suasana hiruk pikuk Pilpres yang sangat kita harapkan berjalan dengan sukses, lancar dan damai, demi masa depan negeri kita. Kalian sepertinya menjadi media yang tidak menginginkan Negeri ini Damai, terlebih Kalian dengan secara terbuka sebagai media mendukung salah satu Capres (JOKOWI JK). Kalian sebagai media telah mencederai posisi diri kalian sendiri sebagai sebuah media yang seharusnya bersikap netral dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Kalian harus paham kalimat TAUHID merupakan kalimat sacral dalam pandangan Islam, dan itu dapat memercik bara terbuka di tengah badai bagi umat Islam. Harusnya media sekelas kalian ini, harus sudah mengerti dengan tendensi keagamaan di negeri ini, isu sensitive yang berbahaya, kecuali jika anda berani secara terbuka mengakui bahwa kalian adalah KOMUNIS yang anti TUHAN.
Seharusnya di tengah suasana panas Pilpres ini kalian menjadi penyejuk, menampilkan berita yang mencerdaskan, bukan malah membutakan masyarakat pintar menjadi bodoh dan masyarakat yang bodoh menjadi semakin bodoh karena kalian terlalu egois mementingkan kepentingan sendiri tanpa mempertimbangkan dampak sosiologis di akar rumput.
Seharusnya kalian menjadi MEDIA MOTIVATOR yang mencerdaskan masyarakat, menyejukan, mencairkan suasana, menenangkan pikiran seluruh elemen bangsa, bukan malah menjadi MEDIA PROVOKATOR yang dapat memercik bencana, membumihanguskan persaudaraan dan kebersamaan!!
Atau suasana yang seperti itu yang anda inginkan di negeri ini???sangat mengerikan jika kalian sebagai media lupa akan posisi dirinya sendiri. Pilar bangsa telah runtuh dengan cacat yang JAKARTA POST tampilkan, saya secara pribadi sangat bersedih hati MEDIA di NEGERI INI telah mengotori kesucian perannya hanya untuk kepentingan sesaat. INTROSFEKSILAH demi bangsa ini ke depan Berjaya dan bermartabat, sehingga dalam kebhinekaan kita dapat bersatu padu menjadi bangsa yang terhormat, jangan dinodai negeri ini oleh ketidakhormatan diri kalian.
Namun saya hargai, kalian telah meminta maaf kepada seluruh umat Islam, semoga ini semua jadi pelajaran bagi seluruh anak negeri.
Salam NKRI
Tags
suara-rakyat