Pelabuhan Ratu - Tim kuasa hukum calon presiden-wakil
presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla menyebut anjloknya suara pasangan ini di
Kabupaten Sukabumi diakibatkan maraknya kampanye hitam yang menyerang sosok
Jokowi.
"Kami menduga warga beralih pilihan karena disebabkan oleh maraknya kampanye hitam yang menyerang capres yang kami usung, seperti isu SARA bahkan sampai disebut keturunan PKI," kata Ketua Kuasa Hukum Jokowi-JK Kabupaten Sukabumi, M Ihsan kepada wartawan, seperti dikutip Antara, Jumat (18/7).
Menurut Ihsan, Tabloid Obor Rakyar yang berbau SARA dan kampanye hitam juga mempengaruhi pemilih, apalagi disebar secara masif sampai ke pelosok-pelosok daerah di Kabupaten Sukabumi. Bahkan dari hasil investigasi yang dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi-JK di Kabupaten Sukabumi mayoritas masyarakat terpengaruh oleh kampanye hitam tersebut.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyayangkan banyaknya temuan kasus kampanye hitam ini tidak ditindak lanjuti oleh penyelenggaran pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum maupun Panitia Pengawas Pemilu setempat. Sehingga selama masa kampanye bahkan sampai masa tenang kampanye yang menyudutkan Jokowi terus beredar karena tidak ada tindakan tegas tersebut.
"Selain itu, kami juga mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa pihak birokrasi pun diduga melakukan penggiringan untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu, namun kami akui bahwa informasi tersebut tidak dilaporkan ke panwaslu dengan alasan yang memberi informasi itu khawatir," tambahnya.
Tetapi, ihsan yang juga bertugas sebagai saksi pada rapat pleno penghitungan suara yang mewakili Tim Pemenangan Jokowi--JK di Kabupaten Sukabumi tetap memberikan selamat kepada tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang telah menang mutlak pada pilpres ini di Kabupaten Sukabumi.
"Kami ucapkan selama kepada tim sukses pasangan nomor urut 1 yang telah berhasil memenangkan pilpres ini dengan raihan suara menang mutlak. Karena yang terpenting, pelaksanaan pilpres ini bisa berjalan damai, aman dan lancar serta baik simpatisan, relawan maupun kader partai politik pengusung bisa saling menahan diri dan tidak melakukan perayaan yang berlebihan," katanya.
Hasil rapat pleno penghitungan suara pilpres tingkat KPU Kabupaten Sukabumi, pasangan Prabowo-Hatta meraih suara sebanyak 829.802 suara (68 persen) dan Jokowi-JK meraih 392.927 suara (32). [Ant/sp/smin]
"Kami menduga warga beralih pilihan karena disebabkan oleh maraknya kampanye hitam yang menyerang capres yang kami usung, seperti isu SARA bahkan sampai disebut keturunan PKI," kata Ketua Kuasa Hukum Jokowi-JK Kabupaten Sukabumi, M Ihsan kepada wartawan, seperti dikutip Antara, Jumat (18/7).
Menurut Ihsan, Tabloid Obor Rakyar yang berbau SARA dan kampanye hitam juga mempengaruhi pemilih, apalagi disebar secara masif sampai ke pelosok-pelosok daerah di Kabupaten Sukabumi. Bahkan dari hasil investigasi yang dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi-JK di Kabupaten Sukabumi mayoritas masyarakat terpengaruh oleh kampanye hitam tersebut.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyayangkan banyaknya temuan kasus kampanye hitam ini tidak ditindak lanjuti oleh penyelenggaran pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum maupun Panitia Pengawas Pemilu setempat. Sehingga selama masa kampanye bahkan sampai masa tenang kampanye yang menyudutkan Jokowi terus beredar karena tidak ada tindakan tegas tersebut.
"Selain itu, kami juga mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa pihak birokrasi pun diduga melakukan penggiringan untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu, namun kami akui bahwa informasi tersebut tidak dilaporkan ke panwaslu dengan alasan yang memberi informasi itu khawatir," tambahnya.
Tetapi, ihsan yang juga bertugas sebagai saksi pada rapat pleno penghitungan suara yang mewakili Tim Pemenangan Jokowi--JK di Kabupaten Sukabumi tetap memberikan selamat kepada tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang telah menang mutlak pada pilpres ini di Kabupaten Sukabumi.
"Kami ucapkan selama kepada tim sukses pasangan nomor urut 1 yang telah berhasil memenangkan pilpres ini dengan raihan suara menang mutlak. Karena yang terpenting, pelaksanaan pilpres ini bisa berjalan damai, aman dan lancar serta baik simpatisan, relawan maupun kader partai politik pengusung bisa saling menahan diri dan tidak melakukan perayaan yang berlebihan," katanya.
Hasil rapat pleno penghitungan suara pilpres tingkat KPU Kabupaten Sukabumi, pasangan Prabowo-Hatta meraih suara sebanyak 829.802 suara (68 persen) dan Jokowi-JK meraih 392.927 suara (32). [Ant/sp/smin]