Jakarta - Tim sukses (timses) atau tim pemenangan
kedua pasangan capres-cawapres mulai adu konsep. Konsep pembangunan desa,
misalnya.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menganggap konsep membangun desa dengan memberi modal kepada masyarakat desa satu tahun Rp 1 miliar oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lebih realistis ketimbang konsep yang ditawarkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Partai Gerinda menilai bantuan 1 miliar 1 tahun ini sudah kita kaji selama 6 tahun. Bukan karena ikut-ikutan, tinggi-tinggian, besar-besaran. Kita juga ukur APBN kita," kata Riza di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2014).
Menurut Riza, mengukur program kerakyatan masyarakat desa bukan dilihat dari berapa besar yang ditawarkan kepada mereka. Namun, harus ada keseimbangan terkait biaya negara berdasarkan kajian yang mendalam.
"Jadi harus realistis dengan keadaan yang ada. Sesuai dengan kemampuan yang sama, kemampuan yang kita punyai," urai Riza.
Di lain pihak, menurut pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, dengan memberikan bantuan Rp 1,5 miliar kepada masyarakat desa dalam setahun juga dianggap realistis.
Menurut Ketua DPP PDIP Arif Budimanta, angka tersebut dianggap masuk akal. Sebab, angka kemiskinan dan pengangguran masih banyak menghuni masyarakat pedesaan.
"Realistis itu kan kita sebut yang miskin itu adanya di desa. Maka kita harus bangun desa berdasarkan fiscal policy (kebijakan fiskal)," ucap anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK ini singkat. (liputan6.com)
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menganggap konsep membangun desa dengan memberi modal kepada masyarakat desa satu tahun Rp 1 miliar oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lebih realistis ketimbang konsep yang ditawarkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Partai Gerinda menilai bantuan 1 miliar 1 tahun ini sudah kita kaji selama 6 tahun. Bukan karena ikut-ikutan, tinggi-tinggian, besar-besaran. Kita juga ukur APBN kita," kata Riza di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2014).
Menurut Riza, mengukur program kerakyatan masyarakat desa bukan dilihat dari berapa besar yang ditawarkan kepada mereka. Namun, harus ada keseimbangan terkait biaya negara berdasarkan kajian yang mendalam.
"Jadi harus realistis dengan keadaan yang ada. Sesuai dengan kemampuan yang sama, kemampuan yang kita punyai," urai Riza.
Di lain pihak, menurut pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, dengan memberikan bantuan Rp 1,5 miliar kepada masyarakat desa dalam setahun juga dianggap realistis.
Menurut Ketua DPP PDIP Arif Budimanta, angka tersebut dianggap masuk akal. Sebab, angka kemiskinan dan pengangguran masih banyak menghuni masyarakat pedesaan.
"Realistis itu kan kita sebut yang miskin itu adanya di desa. Maka kita harus bangun desa berdasarkan fiscal policy (kebijakan fiskal)," ucap anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK ini singkat. (liputan6.com)
Daftar Skuat Tim Pemenangan Jokowi-JK
Rapat Koordinator (Rakor) Tim Pemenangan pasangan capres
dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) yang diusung koalisi PDIP, Nasdem,
PKB, dan Hanura memutuskan memberikan mandat kepada Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo
sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014.
"Disepakati ketua tim pemenangan Jokowi-JK ini dipimpin oleh Tjahjo Kumolo," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Dia menjelaskan, koalisinya berbeda dengan yang lain, yakni ketika Ketua Tim Pemenangannya ditunjuk, maka ia langsung bekerja. "Kita tidak ada pendeklarasian. Kita segera bekerja sepenuh hati dan segera turun langsung ke lapangan," tutur mantan Politisi Senior Golkar itu.
Paloh menambahkan, karena semuanya menaruh harapan dan keyakinan agar pasangan Jokowi-JK, terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014 nanti, maka, Tim Pemenangan diharapkan dapat bergerak secepatnya memenangkan pasangan tersebut.
Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pasangan Jokowi-JK telah mengeluarkan surat keputusan 001/Keputusan/JKW-JK/V/2014 tentang Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Dalam keputusan tersebut memutuskan personalisasi tim kampanye," kata Hasto.
Dia mengatakan, keputusan itu juga menugaskan tim kampanye nasional untuk melakukan usaha kemenangan Jokowi-JK. Kemudian, melakukan tugas kampanye sebagaimana diatur Undang-undang dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum.
"Tim punya kewenangan membentuk tim kampanye nasional di tingkat provinsi dan kabupaten kota. Tim nasional berhak mewakili pasangan capres baik ke dalam maupun ke luar," ujar Hasto.
Ketua Umum Hanura Wiranto pun memberikan pujian kepada Tjahjo. Bekas Panglima ABRI itu menilai, Tjahjo merupakan sosok yang matang dan mempunyai kapasitas untuk menjadi ketua.
"Tjahjo menguasai perencanaan, cukup matang sebagai Ketua Tim Sukses. Pak Tjahjo punya kapasitas seperti itu," kata Wiranto.
Dia mengaku siap sebagai kader untuk bersama-sama menyukseskan dan memenangkan Jokowi-JK di pilpres nanti. Nantinya, tim yang sudah terbentuk akan segera didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sampai pada waktu hari Jumat, mudah-mudahan tim sukses kabupaten/kota sudah terbentuk dan didaftarkan semua ke KPU, termasuk jurkam pusat dan jurkam daerah dan memperkuat saksi juga sudah disiapkan nanti," kata Tjahjo.
Berikut susunan Tim Pemenangan Jokowi-JK:
Tim Penasihat dipimpin oleh semua Ketua Umum Parpol pengusung: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Hanura Wiranto.
Tim Pengarah :
Sidharto Danusubroto, Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani, Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono, As'ad Said Ali, Jenderal TNI (purn) Luhut Pandjaitan, Laksamana (purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (purn) Farid Zainudin, Marsekal Madya (purn) Ian Santoso, Pramono Anung, Sutrisno Bachir, Andi Muawiyah Ramli, Nurhayati Said Aqil Siradj.
Ketua Tim Pemenangan :
Tjahjo Kumolo
Badan Pemenang Pemilu Presiden (BP Pilpres) :
Puan Maharani, Victor B Laiskodat, Marwan Jafar, Chairuddin Ismail.
Sekretaris :
Andi Widjajanto
"Disepakati ketua tim pemenangan Jokowi-JK ini dipimpin oleh Tjahjo Kumolo," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Dia menjelaskan, koalisinya berbeda dengan yang lain, yakni ketika Ketua Tim Pemenangannya ditunjuk, maka ia langsung bekerja. "Kita tidak ada pendeklarasian. Kita segera bekerja sepenuh hati dan segera turun langsung ke lapangan," tutur mantan Politisi Senior Golkar itu.
Paloh menambahkan, karena semuanya menaruh harapan dan keyakinan agar pasangan Jokowi-JK, terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014 nanti, maka, Tim Pemenangan diharapkan dapat bergerak secepatnya memenangkan pasangan tersebut.
Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pasangan Jokowi-JK telah mengeluarkan surat keputusan 001/Keputusan/JKW-JK/V/2014 tentang Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Dalam keputusan tersebut memutuskan personalisasi tim kampanye," kata Hasto.
Dia mengatakan, keputusan itu juga menugaskan tim kampanye nasional untuk melakukan usaha kemenangan Jokowi-JK. Kemudian, melakukan tugas kampanye sebagaimana diatur Undang-undang dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum.
"Tim punya kewenangan membentuk tim kampanye nasional di tingkat provinsi dan kabupaten kota. Tim nasional berhak mewakili pasangan capres baik ke dalam maupun ke luar," ujar Hasto.
Ketua Umum Hanura Wiranto pun memberikan pujian kepada Tjahjo. Bekas Panglima ABRI itu menilai, Tjahjo merupakan sosok yang matang dan mempunyai kapasitas untuk menjadi ketua.
"Tjahjo menguasai perencanaan, cukup matang sebagai Ketua Tim Sukses. Pak Tjahjo punya kapasitas seperti itu," kata Wiranto.
Dia mengaku siap sebagai kader untuk bersama-sama menyukseskan dan memenangkan Jokowi-JK di pilpres nanti. Nantinya, tim yang sudah terbentuk akan segera didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sampai pada waktu hari Jumat, mudah-mudahan tim sukses kabupaten/kota sudah terbentuk dan didaftarkan semua ke KPU, termasuk jurkam pusat dan jurkam daerah dan memperkuat saksi juga sudah disiapkan nanti," kata Tjahjo.
Berikut susunan Tim Pemenangan Jokowi-JK:
Tim Penasihat dipimpin oleh semua Ketua Umum Parpol pengusung: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Hanura Wiranto.
Tim Pengarah :
Sidharto Danusubroto, Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani, Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono, As'ad Said Ali, Jenderal TNI (purn) Luhut Pandjaitan, Laksamana (purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (purn) Farid Zainudin, Marsekal Madya (purn) Ian Santoso, Pramono Anung, Sutrisno Bachir, Andi Muawiyah Ramli, Nurhayati Said Aqil Siradj.
Ketua Tim Pemenangan :
Tjahjo Kumolo
Badan Pemenang Pemilu Presiden (BP Pilpres) :
Puan Maharani, Victor B Laiskodat, Marwan Jafar, Chairuddin Ismail.
Sekretaris :
Andi Widjajanto
Wakil Sekretaris :
Patrice Rio Capella, Imam Nahcrowi, Dossy Iskandar
Patrice Rio Capella, Imam Nahcrowi, Dossy Iskandar
Tim Penguhubung partai:
Ahmad Basarah, Siti Nurbaya, Hanif Dahiri, Saleh Husin
Bendahara Tim Pemenangan:
Didit MP
Juru Bicara :
Hasto Kristianto, Abdul Kadir Karding, Anies Baswedan, Ferry Mursidan Baldan, Sarifudin Sudding.
Tim Ahli :
Sukardi Rinakit
Tim Debat :
Maruarar Sirait, Akbar Faisal
Tim Penggalangan :
Jenderal TNI (purn) Farchrul Rozi
Tim Penggerak Pemilih :
Bambang Wuriyanto
Saksi Tim Pemenangan :
Djarot S Hidayat
Tim Kampanye :
Aryo Bima
Tim Media :
Saur Hutabarat
Tim Sosial Media :
Romanus Sumaryo
Tim Kreatif :
Triawan Munaf
Tim Hukum :
Hendri Yoso
Tim hukum Khusus :
Da'I Bachtiar
Tim Relawan :
Eriko Sutarduga
Ahmad Basarah, Siti Nurbaya, Hanif Dahiri, Saleh Husin
Bendahara Tim Pemenangan:
Didit MP
Juru Bicara :
Hasto Kristianto, Abdul Kadir Karding, Anies Baswedan, Ferry Mursidan Baldan, Sarifudin Sudding.
Tim Ahli :
Sukardi Rinakit
Tim Debat :
Maruarar Sirait, Akbar Faisal
Tim Penggalangan :
Jenderal TNI (purn) Farchrul Rozi
Tim Penggerak Pemilih :
Bambang Wuriyanto
Saksi Tim Pemenangan :
Djarot S Hidayat
Tim Kampanye :
Aryo Bima
Tim Media :
Saur Hutabarat
Tim Sosial Media :
Romanus Sumaryo
Tim Kreatif :
Triawan Munaf
Tim Hukum :
Hendri Yoso
Tim hukum Khusus :
Da'I Bachtiar
Tim Relawan :
Eriko Sutarduga
Sumber: Liputan6.com