[Reporter: Bait Elyas]
Peningkatan total aset ini juga diimbangi dengan
kenaikan laba bersih bank bjb yang terus mengalami pertumbuhan sejak tahun 2010
sehingga bisa mencatatkan Rp 1,37 triliun pada akhir Desember 2013 lalu, atau
meningkat 54,3 persen dibandingkan total laba per Desember 2012.
[Red.****/Tribun Jabar]
BANDUNG, SUKABUMInews – Menyusul tidak lolosnya beberapa
pengurus dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), bank bjb akan melakukan perubahan jajaran manajemen yang
akan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham – Luar Biasa (RUPS-LB).
Adapun beberapa perubahan pengurus tersebut, yaitu akan adanya perubahan
susunan jajaran Direksi, Vice President dan Branch Manager bank bjb.
Direktur Utama bank bjb Bien Subiantoro menjelaskan,
perubahan struktur pengurus tersebut terkait dengan hasil uji kelayakan dan
kepatutan yang telah dilakukan OJK. Pihaknya telah menerima surat keputusan
tentang hasil fit & proper test dari OJK pada Jumat (9/5/2014).
“Dengan keputusan OJK Jumat kemarin, saat ini bank bjb
tidak memiliki Direktur Utama, Direktur Konsumer dan Direktur Operasi. Sejak
Jumat lalu saya juga sudah bukan Direktur Utama bank bjb lagi,” kata Bien dalam
jumpa pers di Jalan Sumatera, Senin (12/5/2014).
Dikatakan Bien, saat ini bank bjb tengah mengajukan
beberapa calon anggota Direksi kepada OJK. Untuk mengisi kekosongan itu, sudah
ada empat nama yang diajukan.
‘Tentunya sebagai profesional, esensinya (jabatan
direksi) harus mendapat persetujuan dari pemegang saham dan OJK,” katanya.
Kekosongan jabatan direksi sendiri, kata Bien, diharapkan
tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kinerja bank bjb untuk beberapa waktu
ke depan. Pasalnya, menurut Undang-Undang, Komisaris diperkenankan untuk
menjalankan tugas sebagai pengurus.
“Komisaris bisa menjalankan tugas sebagai pengurus. Meski
begitu, saya tidak dalam posisi untuk menilai,” ujarnya.
Disinggung mengenai apakah keputusan OJK tersebut
berkaitan dengan beberapa kasus yang mendera bank bjb, Bien menepisnya. Ia
yakin keputusan-keputusan yang diambilnya tidak menimbulkan kerugian terhadap
bank bjb.
“Sampai saat ini, tidak ada kerugian apapun dari
keputusan-keputusan yang saya buat untuk bjb,” katanya.
Di bawah kepemimpinan manajemen periode 2011–2013, bank
bjb menunjukkan kinerja yang cukup membanggakan. Total aset bank bjb hingga
April 2014 mencapai Rp 81,8 triliun, naik cukup signifikan sebesar 88 persen
bila dibandingkan dengan jumlah aset yang dicapai perseroan di akhir tahun 2010
sebesar Rp 43,4 triliun.
Tags
regional