Simpanan lemak di bokong mampu mengurangi kadar
kolesterol "buruk", dan meningkatkan kadar kolesterol
"baik".
SUKABUMInews - Kenapa Jennifer Lopez dan Kim Kardashian
tak pernah minder dengan bokong besar mereka? Hm... mungkin karena mereka
merasa lebih baik bokong mereka yang besar, dan bukan perut. Jika Anda memiliki
bokong yang penuh, tirulah sikap mereka. Soalnya, para peneliti di Oxford
University mendapati bahwa simpanan lemak di bokong mampu mengurangi kadar
kolesterol "buruk" (LDL), dan meningkatkan kadar kolesterol
"baik" (HDL) yang mampu melindungi Anda dari pengerasan arteri.
Tentu, hal ini jauh lebih baik ketimbang menyimpan lemak di perut.
"Lemak itu muncul dalam bentuk baik dan buruk. Lemak
gluteofemoral yang disimpan di sekitar bokong akan bertindak sebagai penyangga,
membersihkan peradangan lemak yang bisa memberikan efek berbahaya di tempat
lain," ujar Profesor Jimmy Bell, kepala metabolic and molecular imaging di
Hammersmith Hospitals NHS Trust.
Bokong yang bulat dan penuh juga cenderung mengurangi
risiko penyakit diabetes, demikian menurut hasil penelitian yang dimuat di
International Journal of Obesity ini. Sebab lemak di area bokong akan memecah
lebih lambat daripada bagian perut, sehingga memproduksi cytokine (senyawa
kimia yang dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung, dan obesitas)
peradangan lebih sedikit.
"Terlalu banyak membakar lemak dari bentuk lemak
yang lebih sehat ini tidak baik untuk Anda," tambahnya.
Nah, yang perlu diberantas sebenarnya lemak perut, karena
efeknya terhadap kesehatan lebih berbahaya. Selain nggak enak dilihat, lemak
perut juga memicu risiko penyakit jantung dan stroke.
[Sumber: KOMPAS.com]