BANDUNG - Kawasan hulu Sungai
Citarum yang menyimpan ratusan mata air layak minum perlu diselamatkan
dari pencemaran berbagai limbah.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Selasa (22/4), mengatakan pihaknya bersama dinas dan instansi terkait terus berupaya menyelamatkan ratusan mata air di hulu Sungai Citarum, agar bisa bermanfaat bagi warga sekitar.
Deddy mengungkapkan luas mata air itu mencapai 3/4 hektare, sebagian di antaranya milik perseorangan. ''Upaya penyelamatan itu, di antaranya dengan membeli lahan tersebut,'' tutur Deddy.
Ia menuturkan ironisnya di sekitar kawasan itu masih dda desa yang kekurangan air bersih. ''Ini kontradiktif dengan kondisi yang ada. Masa di kawasan yang banyak air bersihnya ada desa yang kekurangan air minum. Ini tentunya memilukan,'' tandas Deddy.
Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup (BPLHD) Anang Sudarna mengatakan seharusnya mata air yang ada di Citarum itu jadi sumber kehidupan bagi masyarakat jika dikelola dengan baik dan benar. Ia menambahkan lokasi mata air itu, di antaranya berada di lahan milik negara yang dikelola perhutani.
''Jangan sampai mata air tersebut diambil alih perusahaan yang tentunya merugikan masyarakat sekitar,'' kata Anang.
Untuk itu, ia sangat setuju jika wilayah itu segera dibeli Pemerintah Provinsi Jabar agar bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Selasa (22/4), mengatakan pihaknya bersama dinas dan instansi terkait terus berupaya menyelamatkan ratusan mata air di hulu Sungai Citarum, agar bisa bermanfaat bagi warga sekitar.
Deddy mengungkapkan luas mata air itu mencapai 3/4 hektare, sebagian di antaranya milik perseorangan. ''Upaya penyelamatan itu, di antaranya dengan membeli lahan tersebut,'' tutur Deddy.
Ia menuturkan ironisnya di sekitar kawasan itu masih dda desa yang kekurangan air bersih. ''Ini kontradiktif dengan kondisi yang ada. Masa di kawasan yang banyak air bersihnya ada desa yang kekurangan air minum. Ini tentunya memilukan,'' tandas Deddy.
Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup (BPLHD) Anang Sudarna mengatakan seharusnya mata air yang ada di Citarum itu jadi sumber kehidupan bagi masyarakat jika dikelola dengan baik dan benar. Ia menambahkan lokasi mata air itu, di antaranya berada di lahan milik negara yang dikelola perhutani.
''Jangan sampai mata air tersebut diambil alih perusahaan yang tentunya merugikan masyarakat sekitar,'' kata Anang.
Untuk itu, ia sangat setuju jika wilayah itu segera dibeli Pemerintah Provinsi Jabar agar bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar.