Barca yang tengah limbung ditinggal pelatih takluk oleh Milan di San Siro

21 Februari 2013 mungkin menjadi hari bersejarah buat AC Milan dan para tifosinya. Ketika itu, I Rossonerisecara mengejutkan mampu membungkam klub raksasa Eropa Barcelona 2-0 di San Siro pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. 

Il Diavolo Rosso sedang tidak dalam kondisi terbaik saat itu. Terseok-seok di kompetisi domestik membuat mereka tak diunggulkan menghadapi Barca yang mendominasi La Liga Spanyol. Tapi, kenyataan berbicara lain. Blaugrana yang ditinggal pelatihnya, Tito Vilanova, untuk menjalani kemoterapi di New York juga sedang goyang. 

Meski menguasai pertandingan dengan persentase 65%:35%, Barca tak mampu menjebol gawang Milan dan justru kebobolan oleh gol Kevin-Prince Boateng dan Sulley Muntari yang berawal dari serangan balik cepat. 

Seperti pertandingan Barca pada umumnya, mereka menguasai bola sejak menit awal. Tuan rumah terkurung di kotak sendiri tapi mereka beberapa kali mengancam melalui counter-attack. Sayang, tim yang memuncaki La Liga dengan 12 poin kehilangan kreativitas. Lionel Messi yang biasanya menyihir publik sepakbola dengan aksi-aksi brilian hanya secara sporadis mengancam gawang lawan. 

Blaugrana mengerahkan pemain untuk menciptakan peluang di babak pertama, sementara tim Massimiliano Allegri bekerja tanpa kenal lelah di tengah untuk menutup ruang dan mengawal Messi serta Andres Iniesta agar tidak masuk lebih ke dalam. 

Sekalinya La Pulga mampu mendapatkan ruang untuk ke area penalti, sepakannya dengan cepat diblok, sementara Xavi terpaksa beberapa kali melakukan percobaan dari luar kotak. 

Kesempatan terbaik untuk Milan tiba. Stephan El Shaarawy mendapat umpan matang dari Boateng, tapi penyerang Italia gagal menjangkau dengan Puyol dengan cepat membersihkan areanya. Tidak lama kemudian, sepakan Boateng meluncur tipis di samping gawang. 

Dominasi Barca berlanjut hingga setelah jeda, namun suka cita tifosi di San Siro pecah seketika Boateng membuka kebuntuan. 

El Shaarawy dilanggar di jarak 30 meter dan ketika Riccardo Montolivo melepaskan tendangan bebas, bola membentur Cristian Zapata di kotak penalti, memungkinkan Boateng melepaskan tendangan kaki kiri yang melesak ke gawang Valdes. 

Gol tersebut memompa kepercayaan diri Milan dan Giampaolo Pazzini nyaris menggandakan keunggulan beberapa saat kemudian. 

Barca yang tertinggal satu gol kian gencar melancarkan serangan dan peluang emas Iniesta melewati mistar gawang di sisa 15 menit pertandingan. 

Sisa sembilan menit, Muntari mengunci kemenangan setelah Milan melancarkan serangan lewat sisi kanan. El Shaarawy mengangkat bola ke tiang jauh dan rekan setimnya dengan sempurna mengonversi peluang dengan sepakan kaki kiri. 

Sayang, suka cita itu tak bertahan lama. Alih-alih menginjakkan satu kaki di perempat-final, Milan malah gantian dibekuk Barca empat gol tanpa balas pada leg kedua di Camp Nou, 12 Maret 2013. [goal.com]

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال