Direktur Ritel Banking PermataBank, Bianto
Surodjo mengatakan pertumbuhan tersebut akan menyesuaikan dengan kebijakan Bank
Indonesia (BI).
"Market secara umum bicara ekpektasi 15% tahun ini sesuai arahan BI," ujar Bianto usai MoU dengan Visa di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Bianto mengatakan tekanan BI untuk mempersempit ruang gerak pengucuran kredit tentunya PermataBank akan mematuhi. Sebab ketentuan regulasi perbankan tersebut akan menjadi acuan pada penyaluran kredit.
"Sehubungan aturan BI, saya jawab kami PermataBank porsi kita gak jauh dari acuan BI. Kita lihat seharusnya memiliki sekitar itu," ucap Bianto.
Bianto sendiri untuk memacu pertumbuhan kredit hingga kisaran 15%, masih mengandalkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun Bianto tidak menyebutkan sumbangan dari sektor itu. "Kalau kami PermataBank perlu seimbang terutama menekankan sektor UKM," jelas Bianto.
Sebelumnya, pada kuartal I-2013, PermataBank mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 100,7 triliun. Emiten berkode BNLI menargetkan pertumbuhan kredit 2013 sebesar 20%.
"Market secara umum bicara ekpektasi 15% tahun ini sesuai arahan BI," ujar Bianto usai MoU dengan Visa di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Bianto mengatakan tekanan BI untuk mempersempit ruang gerak pengucuran kredit tentunya PermataBank akan mematuhi. Sebab ketentuan regulasi perbankan tersebut akan menjadi acuan pada penyaluran kredit.
"Sehubungan aturan BI, saya jawab kami PermataBank porsi kita gak jauh dari acuan BI. Kita lihat seharusnya memiliki sekitar itu," ucap Bianto.
Bianto sendiri untuk memacu pertumbuhan kredit hingga kisaran 15%, masih mengandalkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun Bianto tidak menyebutkan sumbangan dari sektor itu. "Kalau kami PermataBank perlu seimbang terutama menekankan sektor UKM," jelas Bianto.
Sebelumnya, pada kuartal I-2013, PermataBank mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 100,7 triliun. Emiten berkode BNLI menargetkan pertumbuhan kredit 2013 sebesar 20%.
Tags
ekonomi-bisnis