SUKABUMInews - Ratusan warga Talagasari
dan Panyaweuyan Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa
Barat, amuk pembangunan pabrik semen. Emosi warga tidak terbendung sebab,
ratusan rumah mereka terkena tanah dari peroyek yang terbawa arus air hujan
pada Pukul 02:30 WIB Jum’at, (18/10). Bahkan, aksi warga semakin menjadi-jadi
ketika salah seorang yang diduga pegawai proyek melakukan perlawanan.
Salah seorang warga Kampung Talagasari
Hindun (53) mengatakan, secara tiba-tiba dari atas pembangunan proyek air
bercampur tanah langsung menerjang rumah warga. “Saya kaget ketika hendak mandi
melihat air bercampur tanah sekitar 30 cm langsung menerjang rumah. Saya dan
seluruh warga di sini panik dan langsung berhamburan keluar rumah khawatir
longsor akan semakin besar,” kata Hindun seperti diberitakan sukabumizone.com
Jum’at, (18/10).
Masih seorang warga Kampung Talagasari
Ahmad Suryani mengaku, sangat emosi dengan kejadian itu. Seharusnya pemerintah
dapat melihat dampak yang akan timbul dari pembangunan proyek tersebut. ” Ini
bukti dari kecerobohan para pengambil kebijakan yang hanya mementingkan
keuntungan semata. Tanpa, memikirkan nasib kami, “tandasnya.
Ada tiga titik yang dianggap rawan
longsor dua diantaranya di Kampung Talagasari dan satu titik di Kampung
Panyaweuyan. “Sebab, di titik ini tidak ada saluran air sehingga kemungkinan
longsor yang terbawa limpasan air hujan kemungkinannya cukup besar,”lanjutnya.
Senada dikatakan salah seorang warga
Talagasari, Nican (30), puluhan warga dari awal sudah menolak keberadaan
pembangunan pabrik semen. Menurutnya, kejadian ini merupakan bukti dari
kekhawatiran warga. “Ini baru berapa persen pembangunan, apalagi kalau
nantinya. Tentu bisa lebih parah,”keluhnya.
Mereka berharap, pemerintah dapat bertindak tegas dan menghentikan pembangunan proyek tersebut. “Jelas pembangunan proyek tidak memenuhi standar pembangunan. Seharusnya mereka memperhitungkan dampaknya,”pungkasnya.