....Sambungan
Dalam kitab Injil tidaklah diberikan tuntunan puasa sampai
yang sekecil-kecilnya (detail). Nabi Isa Almasih menganjurkan berpuasa, tapi
jangan dilagakkan. Buatlah seakan-akan orang tidak tahu bahwa engkau adalah
puasa, yakni minyaki rambut baik-baik dan cuci muka supaya jangan kelihatan
kusut karena puasa.
Puasa orang Kristen yang terkenal ialah Puasa Besar sebelum
Hari Paskah. Nabi Musa mempuasakan hari itu, demikian juga Nabi Isa dan
murid-murid beliau. Kemudian gereja-gereja memutuskan pula hari-hari yang lain
buat puasa, menurut yang diputuskan oleh pendeta-pendeta mereka dalam sekte
masing-masing. Ada pula mempuasakan diri di hari-hari tertentu dari makanan tertentu,
sebagaimana puasa dari memakan daging, puasa dari memakan ikan, muasa dari
memakan telur dan minum susu.
Adapun puasa mereka menurut peraturan lama, maka hanya
sekali dalam sehari semalam. Tapi kemudian ada perubahan yaitu masa dari tengah
malam sampai tengah hari.
Orang Hindupun mempunyai puasa. Dan demikian pula penganut
agama Budha Biksu (Pendeta Budha) berpuasa sehari semalam yang dimulai tengah
hari, tetapi boleh minum.
Dalam agama Mesir Purbakala ada juga aturan puasa, terutama
agar orang-orang perempuan. Bangsa Romawi sebelum Masehipun berpuasa.
Didalam surat Maryam kita lihat bahwasanya Nabi Zakaria da
Maryam, Ibu Nabi Isa pun mengerjakan puasa. Selain menurut peraturan tidak
makan dan tidak minum, juga tidak bersetubuh (bagi Nabi Zakaria), berpuasa juga
dari bercakap.
Dengan Demikian dapatlah kita simpulkan bahwasanya puasa
adalah Syari’at yang penting didalam
tiap-tiap agama, mekipun ada perubahan-perubahan hari ataupun bulan. Setelah
Rasulullah SAW. diutus ditetapkanlah puasa bagi Ummat Islam pada Bulan Ramadhan
dan dianjurkan pula menambah dengan hari-hari yang lain.
Maka setelah diterangkan bahwasanya kewajiban berpuasa yang
dipikulkan kepada orang-orang yang beriman itu telah dipikulkan pula kepada
orang-orang (ummat) sebelum mereka, maka kini diujung ayat dapat kita ketahui
bahwasanya Hikmah Puasa yaitu agar kalian menjadi orang-orang yang
bertaqwa, yakni takut akan siksa Allah; tatkala dipinta pertanggung jawabannya
nanti di Yaumil-akhir (ujung dari ayat 183).
Tags
khazanah